GfM7GfzpGpW0BUOlGfO8TSCiBY==

Laba BCA Naik 13,5 Persen Hingga Agustus 2024, Analis Beri Pandangan

Laba BCA Naik 13,5 Persen Hingga Agustus 2024, Analis Beri Pandangan
PT Bank Central Asia Tbk (BCA).

PEWARTA.CO.ID - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatatkan pencapaian positif sepanjang periode hingga Agustus 2024. Laba bersih dari bank only BCA mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 13,5% secara tahunan (YoY), mencapai Rp 36 triliun.

Jika dilihat secara spesifik, pada bulan Agustus 2024, laba bersih BCA dari bank only mencapai Rp 4,6 triliun. Meskipun demikian, angka ini sedikit menurun sebesar 6,4% dibandingkan dengan bulan sebelumnya, Juli 2024.

Menurut Ramhanto Tyas Raharja, seorang Lead Investment Analyst dari Stockbit, penurunan laba bersih secara bulanan ini disebabkan oleh tidak adanya penerimaan dividen dari anak usaha BCA pada bulan Agustus.

"Pada Juli 2024, BCA memperoleh penerimaan dividen dari anak usaha sebesar Rp 343 miliar," kata Ramhanto dalam sebuah riset yang dikutip pada Selasa (24/9/2024).


Penilaian kinerja BCA di Agustus 2024

Ramhanto menilai bahwa meskipun ada penurunan dalam penerimaan laba, kinerja BCA pada Agustus 2024 tetap menunjukkan performa yang baik.

Salah satu faktor yang mendorong hal ini adalah pertumbuhan kredit yang mencapai 15,6% YoY, jauh melampaui target manajemen yang sebelumnya berada pada kisaran 9% hingga 10%.

Selain itu, Ramhanto juga mencatat adanya penguatan kredit secara bulanan sebesar 1,2% (MoM), yang menurutnya menandakan bahwa pertumbuhan kredit ke depan akan semakin mendekati target manajemen. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada tantangan, BCA mampu menjaga stabilitas pertumbuhan kreditnya.


NIM dan profitabilitas yang stabil

Dari sisi Net Interest Margin (NIM), BCA mengalami sedikit pelemahan di bulan Agustus 2024, turun menjadi 5,90% dibandingkan dengan Juli 2024 yang tercatat sebesar 5,96%.

Namun, meskipun ada penurunan, NIM bulan Agustus tetap menjadi yang tertinggi kedua sepanjang tahun 2024. Secara kumulatif, NIM selama delapan bulan pertama tahun ini (8M24) mencapai 5,7%, lebih tinggi dari panduan manajemen yang diproyeksikan pada akhir tahun di kisaran 5,5% hingga 5,6%.

“Profitabilitas yang kuat ini juga tidak terlepas dari dukungan rasio CASA yang terjaga dengan baik,” tambah Ramhanto.

CASA (Current Account and Savings Account) merupakan salah satu indikator penting dalam menjaga stabilitas profitabilitas bank.


Penurunan credit cost dan beban provisi

Lebih lanjut, Ramhanto juga menyoroti credit cost (CoC) pada Agustus 2024 yang tercatat sebesar 0,18%. Dengan demikian, CoC selama delapan bulan pertama tahun 2024 turun menjadi 0,24%, lebih baik dari proyeksi manajemen yang berada di kisaran 0,3% hingga 0,4%.

Penurunan credit cost ini juga sejalan dengan penurunan beban provisi BCA. Beban provisi selama 8M24 tercatat turun sebesar 25,2%, menjadi Rp 1,3 triliun.

"Terjaganya CoC tercermin pada penurunan beban provisi yang signifikan," tandas Ramhanto.

***
Dapatkan berita Indonesia terkini viral 2025, trending, serta terpopuler hari ini dari media online Pewarta.co.id melalui platform Google News.

Ketik kata kunci lalu Enter