GfM7GfzpGpW0BUOlGfO8TSCiBY==

Kementan Yakin Kebutuhan Pangan Domestik Hingga Akhir Tahun Bisa Terpenuhi

Kementan Yakin Kebutuhan Pangan Domestik Hingga Akhir Tahun Bisa Terpenuhi
Ilustrasi. Kementan optimis target kebutuhan pangan dalam negeri bisa terpenuhi sampai akhir tahun 2024.

PEWARTA.CO.ID - Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan keyakinannya bahwa kebutuhan pangan nasional dapat terpenuhi hingga akhir tahun 2024. Optimisme ini didasarkan pada berbagai langkah strategis yang telah dilakukan, termasuk peningkatan lahan tanam padi dan jagung di seluruh Indonesia untuk memastikan stok pangan yang mencukupi.

"Kami sangat optimis bahwa untuk urusan pangan, terutama padi dan jagung, dengan tambahan lahan yang baru serta menjaga dan meningkatkan produksi dengan semua sumber daya yang ada, apalagi dengan bonus demografi yang kita miliki, sangat mungkin kebutuhan pangan domestik akan terpenuhi," kata Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Yudi Sastro, dikutip dari ANTARA, Senin (24/9/2024).

Kementan telah mengambil langkah proaktif dengan memperluas areal tanam (PAT) melalui pemanfaatan pompanisasi. Upaya ini dianggap sebagai solusi cepat untuk meningkatkan produksi dalam negeri, terutama dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan lahan yang terbatas.

Yudi menjelaskan bahwa target penambahan luas tanam setiap bulan mencapai 1 juta hektare, termasuk sawah tadah hujan dan lahan optimal. Target ini sudah mulai tercapai, dengan beberapa wilayah produksi yang telah melakukan panen lebih dari sekali dalam setahun.

"Upaya tersebut perlahan tapi pasti mulai menunjukkan hasil. Terbaru, Indonesia mengekspor jagung asal Gorontalo sebanyak 50 ribu ton untuk kebutuhan pakan di Filipina," ungkap Yudi.

Ekspor ini disebutnya sebagai bukti nyata kerja keras semua pihak yang terlibat dalam sektor pangan, sehingga Indonesia dapat kembali bersaing di pasar internasional.

"Tahun ini, kami berhasil mengekspor jagung. Sebelumnya, kita sempat kekurangan. Namun dengan optimalisasi lahan dan dukungan dari berbagai sektor, kita berhasil membalikkan keadaan dari impor menjadi ekspor," tambahnya.

Yudi juga menyampaikan bahwa selama beberapa bulan terakhir, jajaran Kementerian Pertanian telah terjun langsung ke lapangan untuk mengawal jalannya berbagai program pertanian yang telah diputuskan. Selain itu, pemerintah terus memperbaiki pelayanan, baik dalam hal regulasi maupun penyediaan benih unggul.

"Kami semua diperintah Bapak Menteri (Pertanian Andi Amran Sulaiman) untuk turun langsung ke daerah dan melakukan percepatan tanam serta optimalisasi lahan," katanya.

Dalam upaya meningkatkan produktivitas, pemerintah bekerja sama dengan sektor swasta untuk mempercepat produksi benih. Saat ini, tersedia hampir 500 varietas unggul, termasuk sekitar 300 varietas padi yang dirancang untuk meningkatkan hasil pertanian secara signifikan.

Namun, Yudi mengakui bahwa tantangan masih ada, terutama dalam hal distribusi benih ke luar Jawa dan Lampung. Di beberapa daerah, distribusi benih padi terkendala oleh kondisi musim.

"Tantangan terbesar kita adalah produksi benih padi. Pusat produksinya ada di Jawa dan Lampung, sementara distribusi ke daerah lain terkadang terhambat, terutama pada musim tertentu," jelasnya.


Pompanisasi untuk tingkatkan indeks pertanaman

Salah satu program unggulan Kementan adalah penggunaan pompanisasi sebagai solusi cepat untuk memperluas lahan tanam, terutama di tengah kekeringan yang disebabkan oleh gelombang panas global.

Melalui program ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan indeks pertanaman yang awalnya hanya sekali dalam setahun menjadi dua hingga tiga kali.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyatakan bahwa program pompanisasi sudah didistribusikan secara merata di berbagai daerah. Ia yakin, dengan optimalisasi ini, Indonesia dapat meningkatkan produksinya secara signifikan dan bahkan mencapai swasembada pangan.

"Pompanisasi sudah kita distribusikan secara merata. Kini saatnya kita bekerja meningkatkan indeks pertanaman dari satu kali menjadi tiga kali dalam setahun. Dengan demikian, kita bisa memastikan mampu mencapai swasembada dan bahkan menjadi lumbung pangan dunia," ujarnya.

Kementan menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk mencapai target swasembada pangan. Selain melibatkan kementerian terkait, peran swasta, petani, dan masyarakat juga dianggap sangat vital dalam mendukung produksi pangan nasional.

Langkah-langkah seperti penguatan infrastruktur pertanian, perluasan akses terhadap teknologi pertanian modern, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia di sektor pertanian terus diupayakan.

Pemerintah juga berkomitmen untuk memfasilitasi permodalan bagi petani guna mempercepat peningkatan hasil produksi.

Dengan berbagai langkah strategis ini, Kementerian Pertanian optimistis dapat menjaga ketahanan pangan dalam negeri hingga akhir tahun dan terus mengupayakan swasembada pangan yang berkelanjutan di masa mendatang.

***
Dapatkan berita Indonesia terkini viral 2025, trending, serta terpopuler hari ini dari media online Pewarta.co.id melalui platform Google News.

Ketik kata kunci lalu Enter