Buana Finance (BBLD). |
Jakarta, Pewarta.co.id – PT Buana Finance Tbk. (BBLD), perusahaan multifinance, baru-baru ini mengumumkan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait fasilitas pembiayaan yang diperoleh dari PT Bank Jago Tbk. (ARTO).
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis pada Selasa (3/9/2024), perseroan resmi menandatangani perjanjian pembiayaan bersama dengan Bank Jago pada tanggal 30 Agustus 2024.
Dalam perjanjian tersebut, Buana Finance menerima kucuran dana sebesar Rp500 miliar melalui skema pembiayaan bersama (joint financing). Pembiayaan ini memiliki jangka waktu efektif selama tiga tahun sejak penandatanganan perjanjian.
“Dengan jangka efektif selama 3 [tiga] tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian,” jelas pihak manajemen BBLD dalam keterangannya.
Fasilitas pembiayaan ini mencapai 35,8% dari total ekuitas Buana Finance pada akhir tahun 2023. Sebelumnya, perseroan juga telah mendapatkan fasilitas pinjaman term loan dari Bank Jago senilai Rp1,55 triliun. Dana yang diperoleh kali ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk menyalurkan pembiayaan consumer finance, juga melalui skema pembiayaan bersama.
Manajemen Buana Finance memastikan bahwa kesepakatan ini tidak akan memberikan dampak negatif secara material terhadap kondisi keuangan perusahaan. “Tidak ada dampak material dari kejadian, informasi, atau fakta materian terhadap kondisi keuangan perseroan, hukum dan keberlangsungan usaha kecuali adanya kewajiban pembayaran bunga dan pokok pinjaman secara periodik,” tulis manajemen BBLD.
Selain itu, transaksi ini bukanlah transaksi afiliasi atau benturan kepentingan sebagaimana diatur dalam POJK No.42/POJK.04/2020 mengenai Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan. Dengan demikian, Buana Finance menegaskan bahwa proses kerja sama ini berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Tak hanya dari Bank Jago, Buana Finance juga mendapatkan dukungan pembiayaan dari bank lain sebelumnya. Pada Juli 2024, perseroan mengantongi fasilitas kredit dari PT Bank DKI sebesar Rp150 miliar dalam bentuk term loan dengan tenor maksimal 36 bulan. Langkah ini menjadi bagian dari strategi ekspansi Buana Finance untuk memperkuat posisinya di sektor pembiayaan konsumen.
Untuk tahun 2024, Buana Finance menargetkan penyaluran pembiayaan hingga Rp4,31 triliun. Target ini menunjukkan peningkatan sebesar 13,7% dibandingkan dengan pencapaian tahun 2023. Pada tahun sebelumnya, Buana Finance berhasil menyalurkan pembiayaan senilai Rp3,79 triliun, mencatatkan pertumbuhan signifikan sebesar 27,60% dibandingkan tahun 2022 yang hanya mencapai Rp2,97 triliun.
Dengan pencapaian tersebut, perseroan optimis mampu meningkatkan laba bersih hingga Rp135,71 miliar pada tahun 2024, yang berarti peningkatan sekitar 29,2% secara tahunan (year-on-year).
Melalui serangkaian kerja sama dengan lembaga keuangan, Buana Finance terus berkomitmen untuk memperkuat kinerja pembiayaan konsumen serta mempertahankan pertumbuhan yang stabil.