 |
| Kepala OJK DIY Eko Yunianto, saat memberikan sambutan tentang pentingnya meningkatkan literasi keuangan bagi anak muda, di Jogja, Minggu (11/8). (Dok. RRI) |
PEWARTA.CO.ID – Dalam rangka memperingati Hari Indonesia Menabung, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus berupaya meningkatkan literasi keuangan masyarakat, khususnya generasi muda. Berbagai kegiatan edukasi dan sosialisasi pun digelar, salah satunya adalah Jogja Class Meeting (JCM) #2.
Kepala OJK DIY, Eko Yunianto, dalam sambutannya pada acara JCM #2 di Ambarukmo Plaza, Yogyakarta, mengungkapkan bahwa inklusi keuangan memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
"Dengan memahami konsep keuangan, masyarakat dapat memanfaatkan berbagai produk dan layanan jasa keuangan secara efektif," ujarnya.
Hasil survei nasional tahun 2024 menunjukkan bahwa tingkat inklusi keuangan masyarakat Indonesia sudah cukup tinggi, namun literasi keuangan masih perlu ditingkatkan.
"Meskipun banyak masyarakat yang sudah menggunakan produk keuangan, belum semua memahami betul manfaat dan risiko dari produk tersebut," jelas Eko.
Kondisi ini juga berlaku pada kalangan pelajar dan mahasiswa. Meskipun angka inklusi keuangan di kalangan generasi muda cukup tinggi, namun literasi keuangan mereka masih di bawah rata-rata masyarakat secara umum.
"Ini menjadi tantangan bagi kami untuk terus memberikan edukasi yang menarik dan mudah dipahami, terutama bagi anak muda," ungkap Eko.
OJK menargetkan anak muda sebagai salah satu kelompok sasaran utama dalam program peningkatan literasi keuangan. Hal ini dikarenakan generasi muda memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan dalam mendorong literasi keuangan di lingkungan sekitar mereka.
"Kami berharap anak muda dapat menjadi duta literasi keuangan dan mengajak teman-temannya untuk lebih memahami pentingnya mengelola keuangan dengan baik," kata Eko.
Dalam kesempatan yang sama, Eko juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap investasi bodong.
"Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, pastikan produk investasi tersebut sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK. Ingatlah prinsip 2L, yaitu Legal dan Logis," tegasnya.