 |
| Strategi Bank Indonesia (Dok. Ist) |
Pewarta.co.id Bank Indonesia (BI) baru saja mengeluarkan aturan baru tentang keamanan sistem informasi dan ketahanan siber untuk sektor keuangan. Ini dilakukan untuk meningkatkan keamanan siber dan melindungi konsumen.
Deputi Gubernur BI, Juda Agung, menekankan bahwa BI berkomitmen mendukung perkembangan industri keuangan digital lewat kebijakan yang mendukung inovasi, sambil tetap menjaga stabilitas sistem keuangan.
Pada bulan April 2024, BI menerbitkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 2 Tahun 2024. Aturan ini mengatur tentang penguatan keamanan siber dan perlindungan konsumen, khususnya bagi penyelenggara sistem pembayaran dan pelaku pasar uang.
Dalam acara Digital Bank Summit di Jakarta (23/7/2024), Juda berharap pelaku usaha di sektor keuangan, termasuk perbankan, dapat cepat menyikapi dan mempersiapkan ketahanan siber dengan baik.
"Dalam hal ini BI juga telah menerbitkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) terkait keamanan sistem informasi dan ketahanan siber pada bulan April yang lalu," kata Juda dalam acara Digital Bank Summit, Jakarta (23/7).
"Yang kami harapkan tentu perbankan segera menyikapi, mempersiapkan sebaik-baiknya," jelasnya.
BI juga akan bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan untuk memperkuat keamanan siber.
Juda menjelaskan beberapa langkah yang akan diambil untuk mendukung perkembangan digital di sektor keuangan seperti Penguatan Infrastruktur Digital, Penguatan Regulasi dan Pengawasan dan lainnya.
"Edukasi dan literasi keuangan. Kami juga terus melanjutkan program-program edukasi dan literasi keuangan digital pada masyarakat untuk meningkatkan pemahaman dan agar masyarakat menggunakan layanan keuangan digital secara bijak dan aman," terangnya
Dengan langkah-langkah ini, BI berharap dapat memberikan manfaat maksimal bagi perekonomian nasional dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan keuangan digital.
