GfM7GfzpGpW0BUOlGfO8TSCiBY==

Makna Dibalik Semboyan Tut Wuri Handayani yang Belum Banyak Diketahui, Ternyata Begini Sejarahnya!

Tut Wuri Handayani
Tut Wuri Handayani. (Dok. Pinterest)

PEWARTA.CO.ID - Mungkin belum banyak yang tahu makna dibalik semboyan Tut Wuri Handayani. Termasuk filosofi logo yang ternyata menyimpan pesan mendalam.

Meskipun semboyan ini sudah sering kita dengar, baca, dan lihat dalam beberapa visual baik selama sekolah maupun hingga lulus. Nyatanya tak banyak yang tahu apa arti dari semboyan Tut Wuri Handayani yang sebenarnya.

Seperti diketahui, semboyan Tut Wuri Handayani telah menjadi bagian tak terpisahkan dari dunia pendidikan di Indonesia.

Dikenal sebagai warisan dari Ki Hajar Dewantara, pendiri Taman Siswa, semboyan ini seringkali diartikan secara sederhana sebagai "di belakang memberi dorongan".

Namun, makna yang terkandung di dalamnya jauh lebih kaya dan kompleks daripada sekadar itu. Artikel ini akan mengupas tuntas makna mendalam dari semboyan ini, sejarahnya, serta relevansinya dalam konteks pendidikan modern.

Logo Tut Wuri Handayani: Sebuah representasi visual

Sebelum membahas makna semboyan, ada baiknya kita mengenal lebih dekat logo Tut Wuri Handayani. Logo ini biasanya menggambarkan seorang guru yang sedang mengajarkan murid-muridnya.

logo tut wuri handayani
Logo Tut Wuri Handayani. (Sumber: Logonesia.com)

Jika melihat pada tangkapan layar dari unggahan artikel Logonesia.com di atas, terlihat ilustrasi Posisi guru yang berada di belakang murid ini merepresentasikan makna "tut wuri handayani" itu sendiri, yakni memberikan dorongan dari belakang. Namun, logo ini juga mengandung simbolisme yang lebih dalam, seperti:

Lingkaran: Mewakili kesatuan dan keselarasan antara guru dan murid dalam proses pembelajaran.

Buku: Simbol pengetahuan dan sumber belajar.

Tangan: Menggambarkan interaksi antara guru dan murid, serta proses transfer ilmu pengetahuan.

Makna mendalam dari semboyan Tut Wuri Handayani

Semboyan Tut Wuri Handayani sebenarnya terdiri dari tiga bagian yang saling melengkapi, yaitu:

Ing ngarsa sung tuladha: Artinya "di depan menjadi teladan". Seorang guru tidak hanya mengajar materi pelajaran, tetapi juga memberikan contoh perilaku yang baik bagi murid-muridnya.

Ing madya mangun karsa: Artinya "di tengah membangun semangat". Guru berperan sebagai fasilitator yang mampu membangkitkan semangat belajar dan kreativitas murid-muridnya.

Tut wuri handayani: Artinya "di belakang memberi dorongan". Guru memberikan dukungan dan motivasi kepada murid-muridnya agar mereka dapat mencapai potensi terbaiknya.

Sejarah semboyan Tut Wuri Handayani

Semboyan ini dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara sebagai dasar filosofi pendidikan Taman Siswa.

Beliau terinspirasi oleh pandangan bahwa pendidikan haruslah berpusat pada anak didik, dan guru berperan sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran.

Konsep ini sangat revolusioner pada masanya, karena bertentangan dengan sistem pendidikan kolonial yang otoriter dan berpusat pada guru.

Relevansi semboyan Tut Wuri Handayani dalam pendidikan modern

Meskipun dicetuskan pada abad ke-20, semboyan "Tut Wuri Handayani" tetap relevan hingga saat ini. Dalam era digital yang serba cepat, peran guru semakin kompleks.

Mereka tidak hanya dituntut untuk menguasai materi pelajaran, tetapi juga harus mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif pada murid-muridnya.

Semboyan ini mengajarkan kita bahwa:

Pendidikan adalah proses yang berkelanjutan: Guru tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga memfasilitasi proses belajar sepanjang hayat.

Murid adalah subjek aktif dalam pembelajaran: Murid memiliki potensi yang unik dan perlu diberi ruang untuk mengembangkan diri.

Guru adalah fasilitator: Guru berperan sebagai pembimbing yang membantu murid mencapai tujuan pembelajarannya.

Dengan demikian, dapat dipahami bahwa semboyan "Tut Wuri Handayani" adalah lebih dari sekadar slogan.

Ini adalah filosofi pendidikan yang mendalam dan relevan untuk semua zaman. Logo tut wuri handayani menjadi representasi visual yang kuat dari filosofi ini.

Dengan memahami makna dan sejarah semboyan Tut Wuri Handayani, kita dapat menghargai jasa Ki Hajar Dewantara dan menerapkan nilai-nilai luhurnya dalam dunia pendidikan saat ini.

***
Dapatkan berita Indonesia terkini viral 2025, trending, serta terpopuler hari ini dari media online Pewarta.co.id melalui platform Google News.

Ketik kata kunci lalu Enter