Kominfo gandeng PBNU untuk gelar pelatihan digital (Dok. Ist) |
Pewarta.co.id Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyelenggarakan Pelatihan Digital Leadership Academy (DLA) untuk mempersiapkan pemimpin digital yang handal.
Menkominfo, Budi Arie Setiadi, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan industri digital di Indonesia.
Budi Arie menekankan pentingnya pemimpin yang terampil dalam mengakselerasi transformasi digital. Keterampilan ini sangat dibutuhkan untuk menciptakan inovasi, terutama di bidang keagamaan.
"Pemimpin digital yang cakap dan kompeten memiliki peran yang strategis dalam mengakselerasi transformasi digital nasional," katanya dalam Pembukaan Program Pelatihan Digital Leadership Academy Mitra Nahdlatul Ulama Tahun 2024 di Jakarta, Senin
Contohnya, dakwah digital yang memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan konten keagamaan, serta aplikasi bank syariah digital yang memudahkan akses layanan perbankan.
Ia optimis bahwa kepemimpinan digital dapat mendorong inovasi yang lebih besar. Menurutnya, seiring pesatnya perkembangan teknologi, individu perlu menyesuaikan diri dan meningkatkan keterampilan digital mereka.
Kemenkominfo mengembangkan kompetensi pemimpin digital dengan tiga keterampilan utama, yaitu Responsif terhadap teknologi baru, Mendorong inovasi berbasis data, Menginisiasi kolaborasi strategis untuk mencapai visi organisasi.
Pelatihan DLA 2024 diikuti oleh 55 peserta dan berlangsung dari 22-26 Juli 2024. Dalam acara pembukaan, hadir juga Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan beberapa jajaran pengurus PBNU.
KH Yahya Staquf menyatakan bahwa nota kesepahaman antara NU dan Kominfo sudah ditandatangani pada 2022 untuk mendukung transformasi digital di NU, termasuk peluncuran platform NU Digdaya.
"Saya juga ingin mengucapkan selamat kepada seluruh peserta DLA, karena telah bergabung dalam lokomotif SDM digital unggulan bangsa," ucapnya
Ia menekankan pentingnya pola pikir digital di kalangan pimpinan NU agar teknologi dapat dikelola dengan baik.
Dengan menggunakan teknologi digital, organisasi NU dapat dikelola lebih efektif. KH Yahya Staquf menegaskan bahwa transformasi mindset digital akan memerlukan kerja keras, tetapi sangat dibutuhkan untuk kemajuan organisasi.