Produksi mie goreng (Dok. Ist) |
PEWARTA.CO.ID - Tiga sahabat sejak kecil asal Kota Sukabumi bernama Firman Suryandi, Irvan Nurdin Saleh, dan Kamaludin memutuskan untuk membuka warung mi goreng bersama bernama Mie Goreng Bengkel.
Ide bisnis ini lahir dari obrolan santai di antara mereka. Awalnya, Irvan Nurdin Saleh dan istrinya Tresna Fitri Antari mengelola sebuah bengkel knalpot mobil di Jalan Pelabuhan II, Kecamatan Citamiang.
Namun kemudian muncul ide untuk membangun usaha bersama teman masa kecil mereka.
"Jadi teman dari kecil itu satu area rumah, dari kecil sampai besar kita nggak putus silaturahmi, sering komunikasi lalu tercipta lah ide ini. Doyan makan, dari hobi kali ya jadi buatlah kegiatan ini," kata Tresna dilansir dari detikJabar Rabu, (3/7)
Menurut Tresna, mereka sempat mengalami dilema dalam mendirikan bisnis tersebut karena perbedaan pikiran di antara dirinya, suaminya, dan teman-teman lainnya.
Namun rintangan tersebut dapat dilalui dengan pembagian tugas yang baik.
"Iya baru sekarang kepikiran, dari obrolan santai. (Alasan penamaan Mie Goreng Bengkel) karena operasional kita di bengkel dari pagi sampai sore, bengkel knalpot mobil. Nah dari sore sampai jam 11 malam kita jual mi. Bengkel usaha saya dan suami, karena daripada nyari tempat lain jadi lebih baik manfaatkan yang ada," ujarnya.
Mereka mengeluarkan modal sebesar Rp35 juta untuk membuka bisnis ini.
Setiap malam, mereka berhasil menjual sekitar 20 sampai 50 porsi mi goreng dengan 15 sampai 20 kilogram mi dan 10 sampai 15 kilogram tulang ayam yang digunakan sebagai bahan baku.
"Penghasilan sehari baru-baru ini Rp1,8 juta sampai Rp2,5 juta. Alhamdulillah, 20-25 porsi semalam. Kalau opening kemarin kita sampai 40-50 porsi, nggak ketampung," katanya.