GfM7GfzpGpW0BUOlGfO8TSCiBY==

Wajib Diwaspadai, Ini Gejala HIV yang Jarang disadari

Tes HIV
Tes HIV
(Dok. Ist)

PEWARTA.CO.ID - HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, dan dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus ini menyebar melalui cairan tubuh tertentu seperti darah, air mani, cairan vagina, ASI, dan cairan tubuh lainnya.

Jika HIV tidak mendapatkan penanganan, maka besar kemungkinan akan merembet menjadi AIDS. 

Penanganan terhadap virus HIV sendiri tergolong cukup susah jika diketahui terlambat. 

Oleh sebab itu sejumlah masyarakat diharapakan mampu mengenali ciri-ciri terpapar virus HIV. 

Ciri-ciri Terpapar Virus HIV 

Berikut adalah ciri-ciri HIV yang umum terjadi pada penderita tergantung pada tahapan infeksi yang dialami, namun bisa berbeda-beda pada setiap orang yang terinfeksi. 

Umumnya, gejala baru muncul setelah 2-4 minggu terinfeksi dan biasanya muncul pada tahap awal yang disebut fase serokonversi:

1. Demam 

Munculnya demam dengan suhu di atas 38℃ dapat menjadi tanda awal bahwa seseorang telah terinfeksi HIV. Demam terjadi karena tubuh tengah berupaya untuk membunuh virus HIV yang masuk ke dalam tubuh. 

Demam bisa terjadi secara berulang atau terus-menerus selama beberapa minggu. Namun demam juga dapat menjadi pertanda bahwa sistem kekebalan tubuh masih bekerja dengan baik dalam melawan virus.

2. Ruam Kulit 

Ruam kulit bisa muncul pada 2 bulan pertama setelah infeksi HIV terjadi. Ruam biasanya muncul di area wajah dan dada, tetapi terkadang juga dapat terlihat di tangan dan kaki. 

Ruam kulit HIV akan terlihat seperti sisik dengan warna merah pada orang berkulit putih dan berwarna keunguan pada orang berkulit gelap. Kulit yang mengalami ruam biasanya akan terasa gatal dan nyeri.

3. Luka di Mulut

Luka di mulut Sekitar 70-90% orang yang terkena HIV memiliki luka di mulut, yang dapat ditandai dengan adanya sariawan dan lesi di mulut. 

Ciri-ciri HIV ini biasanya timbul pada awal infeksi dan terjadi akibat penurunan imunitas tubuh.

4. Nyeri Otot

Ciri-ciri HIV lainnya bisa berupa nyeri otot. Nyeri otot akibat HIV biasanya timbul di kaki, punggung, dan pinggul. 

Selain nyeri otot, penderita HIV juga mungkin mengalami nyeri atau sakit saraf karena virus HIV bisa merusak saraf yang ada di seluruh tubuh.

5. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Pembengkakan kelenjar getah bening Adanya pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, maupun selangkangan bisa menjadi tanda HIV. 

Pembengkakan ini dapat timbul setelah beberapa hari terinfeksi dan menjadi bagian dari respon tubuh dalam membunuh virus HIV. Kelenjar getah bening yang bengkak karena HIV umumnya akan terasa sangat nyeri dan berukuran sebesar buah kenari. Pembengkakan ini pun dapat terjadi selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.

Untuk mengobati HIV/AIDS, penderita yang telah terdiagnosis HIV harus segera mendapatkan pengobatan berupa antiretroviral (ARV) yang bekerja untuk mencegah virus HIV menggandakan diri dan menghancurkan sel CD4.

Pengobatan ini dapat digunakan untuk ibu hamil agar mencegah penularan HIV ke janin. Namun perlu diingat bahwa pengobatan ini harus dilakukan rutin dan diminum sesuai jadwal, di waktu yang sama setiap hari agar perkembangan virus dapat dikendalikan.

Untuk mencegah penularan HIV, beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain saling setia terhadap pasangan, hindari berganti-ganti pasangan, hindari penggunaan narkoba terutama melalui jarum suntik, dan edukasi HIV yang benar mengenai cara penularan, pencegahan, dan pengobatannya, dapat membantu mencegah penularan HIV di masyarakat.

***
Dapatkan berita Indonesia terkini viral 2025, trending, serta terpopuler hari ini dari media online Pewarta.co.id melalui platform Google News.

Ketik kata kunci lalu Enter