Cara melatih anak berjalan (Dok. Ist) |
Pewarta.co.id Berjalan adalah kemampuan yang penting dalam perkembangan anak-anak.
Otot-otot anak mulai berkembang di sekitar usianya 9 hingga 12 bulan sehingga anak bisa memulai proses belajar berjalan.
Kemampuan belajar berjalan sendiri biasanya dimulai dengan latihan merambat atau merangkak pada usia 9-10 bulan.
Setelah itu, pada sekitar usia 10 bulan anak mulai belajar berdiri tanpa bantuan meskipun sering terjatuh.
Anak-anak yang normal dan tidak mengalami kendala akan menunjukkan kemampuan berjalan sendiri yang baik mulai dari usia 11-15 bulan, dan paling lambat tercapai ketika menginjak umur 18 bulan atau 1,5 tahun.
Namun, kecepatan anak untuk mulai belajar berjalan dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya adalah perkembangan otot.
Jika otot-otot motoriknya sudah cukup kuat, biasanya ia lebih mudah belajar berjalan. Sebaliknya, jika perkembangan ototnya terhambat, si kecil pun mungkin akan mulai belajar berjalan lebih lambat.
Tanda-tanda Anak Siap Belajar Jalan
Tanda-tanda bahwa anak siap belajar jalan adalah anak menunjukkan kemampuan menapakkan kaki pada lantai dengan ajeg dan mampu melangkahkan kaki dengan mantap.
Namun, jika anak belum menunjukkan tanda-tanda tersebut, Ibu dan Ayah tidak usah panik. Setiap anak memiliki tahap perkembangan yang berbeda-beda.
Cara Melatih Anak Berjalan
Orang tua juga bisa membantu anak belajar berjalan dengan beberapa cara. Salah satunya adalah membantunya berdiri tegak kemudian melepas gandengan tangan.
Biarkan si kecil berusaha sendiri sampai bisa menjejakkan kedua telapak kakinya dengan mantap tanpa bantuan selama kurang lebih setengah menit.
Jika anak jatuh, tidak masalah. Tetap puji kesuksesannya dan coba beri semangat agar ia mau belajar bangkit sendiri.
Cara lain yang bisa dilakukan yakni dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk merangkak atau merambat, atau bisa juga dengan cara berjalan sambil berpegangan pada benda-benda di sekitarnya.
Kegiatan ini akan membantunya meningkatkan keseimbangan dan koordinasi tubuh.
Selain itu, orang tua harus mengurangi waktu menggendong si kecil atau memakaikan alas kaki seperti sepatu atau sandal. Hal ini akan membuat anak lebih nyaman dan malas berjalan sendiri.
Untuk menyiapkan anak dalam belajar berjalan, orang tua juga harus menyediakan area rumah yang aman agar ia bebas menjelajah dan bergerak lebih leluasa.
Jauhkan barang-barang yang berisiko mengganggu ruang jelajah anak, seperti meja, kursi, barang pecah belah, atau kabel-kabel listrik.
Dalam proses belajar anak harus merasakan lingkungan sekitarnya dengan menggunakan kakinya agar lebih memahami koordinasi tubuhnya.
Jangan lupa untuk memberinya semangat dan pujian selama proses belajar, dan biarkan anak belajar dengan ritme yang sesuai dengannya.
Bagaimana jika anak belum siap untuk belajar jalan?
Jika anak belum menunjukkan tanda-tanda siap untuk belajar jalan, tidak perlu khawatir. Setiap anak pasti memiliki tahap perkembangan yang berbeda-beda tergantung pada kecepatan perkembangan fisik dan mentalnya.
Beberapa anak mungkin memulai belajar jalan pada usia yang lebih lambat dibanding anak sebaya mereka karena kurangnya pengalaman merangkak atau merambat.
Jika anak belum siap untuk belajar berjalan, maka sebaiknya orang tua tidak memaksakan agar anak belajar berjalan.
Orang tua dapat mengarahkan perhatiannya pada pengembangan kemampuan pengendalian motorik lainnya, seperti merangkak, merambat, atau menyusun balok-blok.
Melatih kemampuan motorik kasar ini dapat membantu anak untuk mempersiapkan diri sebelum belajar berjalan.
Orang tua juga dapat membantu dengan memperkuat otot dan mempertahankan postur tubuh serta membantu menjaga keseimbangan tubuh anak melalui cara-cara yang menyenangkan.
Contohnya dengan memijat, memegang atau merangsang kaki dan lengan si kecil. Menstimulasi koordinasi gerakan seperti meraih objek, menggenggam atau melemparkan benda kecil akan membantu perkembangan otak anak.
Orang tua juga bisa berkonsultasi dengan dokter atau ahli terkait apabila khawatir dengan perkembangan anak.
Mereka akan memberikan saran dan rekomendasi yang berguna dan membantu orang tua agar tidak khawatir dan memastikan bahwa kondisi dari anak tetap dalam perkembangan yang optimal.