 |
| Polisi menunjukkan barang bukti hasil pengungkapan pabrik narkoba di sebuah rumah mewah di Surabaya. |
SURABAYA, PEWARTA - Sebuah rumah mewah di kawasan elite Kertajaya Surabaya mendadak menjadi sorotan setelah terbongkar sebagai pabrik narkoba jenis pil karnopen dan double L.
Ironisnya, penyewa rumah tersebut berpura-pura menjadikan tempat itu sebagai usaha produksi kopi kepada pemilik rumah.
Terungkapnya pabrik narkoba ini berawal dari penggerebekan oleh Ditresnarkoba Polda Jatim yang menyita jutaan pil ekstasi di kawasan elite Surabaya. Penyelidikan lebih lanjut mengantarkan petugas pada temuan sembilan kilogram sabu-sabu.
Direktur Narkoba Polda Jatim, Kombes Pol Robert Dacosta, menjelaskan bahwa produksi pil terlarang ini telah berlangsung selama enam bulan dan diedarkan di kalangan nelayan.
"Saat ngontrak, rumah tersebut ngakunya digunakan untuk produksi kopi," ungkap Kombes Pol Robert Dacosta.
Penangkapan terhadap ADH, tersangka utama, menghasilkan sembilan kilo sabu dan tiga ribu pil karnopen. Pengembangan kasus kemudian mengarah pada pengungkapan gudang di kawasan Ampel Surabaya yang menyimpan enam juta butir pil karnopen.
"Kemudian oleh penyidik dikembangkan lagi dan ditangkap Tersangka lain yakni MY, dia adalah residivis juga dan diadili pada tahun 2018 dan bebas pada 2022," ujar Kombes Pol Robert Dacosta.
MY inilah yang mengantarkan petugas pada penggerebekan home industry di kawasan elite Kertajaya, di mana ditemukan 6.780.000 butir ekstasi.
"Para Tersangka diancam hukuman seumur hidup paling sedikit lima tahun," tegas Kombes Pol Robert Dacosta.
