Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sampang, Madura, Jatim. |
SAMPANG, PEWARTA - Terjadi kekosongan jabatan Kepala Sekolah (Kepsek) di 102 sekolah di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Kekosongan ini sudah berlangsung sejak tahun 2022 dan belum menunjukkan tanda-tanda penyelesaian.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang, Fadeli, menjelaskan bahwa kendala utama dalam pengisian jabatan Kepsek adalah minimnya jumlah guru penggerak di wilayah tersebut.
Pasalnya, persyaratan untuk menjadi Kepsek kini mewajibkan calonnya untuk mengikuti dan lulus program guru penggerak.
"Untuk mengisi kekosongan Kepsek kami belum bisa memastikan kapan, sebab syarat untuk mengisi kekosongan harus lulus program guru pengerak," terang Fadeli, Kamis (16/5/2024).
Meskipun demikian, Fadeli memastikan bahwa proses belajar mengajar di sekolah-sekolah tersebut tidak terganggu.
Kekosongan jabatan Kepsek diisi oleh Pelaksana Tugas (Plt) untuk menjaga kelancaran operasional sekolah.
"Saat ini diisi oleh Pelaksana Tugas atau Plt," imbuhnya.
Data dari Disdik Sampang menunjukkan bahwa per Juli 2023, terdapat 102 sekolah dengan jabatan Kepsek yang kosong.
Sementara itu, jumlah guru penggerak di Sampang hanya mencapai sekitar 30 orang.
Fadeli mengakui bahwa kekosongan jabatan Kepsek ini bukan hal yang disengaja dan pihaknya terus berupaya untuk mencari solusi.
"Kekosongan jabatan Kepsek tidak ada unsur kesengajaan dan ini menjadi perhatian serius bagi kami," pungkasnya.
Minimnya guru penggerak di Sampang menjadi faktor utama penghambat pengisian jabatan Kepsek.
Program guru penggerak yang digagas Kemendikbudristek memang belum menunjukkan hasil signifikan dalam meningkatkan jumlah guru penggerak di daerah tersebut.
Pemerintah daerah perlu mengambil langkah strategis untuk mempercepat program guru penggerak dan mengatasi kekosongan jabatan Kepsek di Sampang.
Salah satu solusi yang bisa ditempuh adalah dengan memberikan pelatihan dan pendampingan khusus bagi guru-guru di Sampang agar mereka dapat mengikuti program guru penggerak dan memenuhi kualifikasi sebagai Kepsek.
Selain itu, perlu dilakukan sosialisasi yang lebih gencar tentang program guru penggerak kepada para guru di Sampang agar mereka memahami manfaat dan pentingnya mengikuti program tersebut.
Dengan demikian, diharapkan kekosongan jabatan Kepsek di Sampang dapat segera teratasi dan kualitas pendidikan di wilayah tersebut dapat ditingkatkan.