Heboh vaksin AstraZeneca picu efek samping langka. |
JAKARTA, PEWARTA - Vaksin AstraZeneca kembali menjadi sorotan setelah perusahaan farmasi asal Inggris itu menarik produknya di seluruh dunia.
Penarikan ini dilakukan menyusul laporan efek samping langka berupa sindrom trombosis dengan trombositopenia (TTS).
Prof. dr. Iris Rengganis, SpPD, K-AI, pakar imunologi dan Ketua Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia (PP PERALMUNI), menjelaskan bahwa gejala TTS umumnya muncul dalam kurun waktu 6 bulan setelah vaksinasi. Jika gejala muncul lebih dari setahun, kemungkinan besar bukan disebabkan oleh vaksin.
"Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) itu biasanya dilihat dalam rentang waktu 1 bulan. Kalau sudah lewat banget seharusnya tidak, karena antibodi vaksin sendiri pun menurunnya 6 bulan. Makanya booster dilakukan 6 bulan sekali," jelas Prof. Iris dalam temu media di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (8/5/2024).
Lebih lanjut, Prof. Iris menuturkan bahwa efek samping pembekuan darah langka ini dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti kondisi fisik penerima, penyakit penyerta, hingga ras tertentu. Para ahli masih terus menyelidiki lebih lanjut mengenai faktor-faktor penyebabnya.
Hingga saat ini, Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas PP KIPI) menyatakan tidak menemukan kasus TTS pasca vaksinasi COVID-19 AstraZeneca di Indonesia. Hal ini berdasarkan hasil surveilans aktif dan pasif yang dilakukan di Indonesia.
"Selama setahun, bahkan lebih, kami amati dari Maret 2021 sampai Juli 2022. Kami lanjutkan lebih dari setahun karena tidak ada gejalanya, jadi kami lanjutkan beberapa bulan untuk memenuhi kebutuhan jumlah sampel yang dibutuhkan untuk menyatakan ada atau tidak ada keterkaitan. Sampai kami perpanjang pun tidak ada TTS pada AstraZeneca," jelas Ketua Komnas KIPI Prof. Hinky Hindra Irawan Satari dalam keterangan tertulis.
Prof. Hinky menambahkan, KIPI umumnya terjadi bila ditemukan penyakit atau gejala antara 4 sampai 42 hari setelah vaksin disuntikkan.
Meskipun kasus TTS tergolong langka, penting untuk tetap waspada dan segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala-gejala yang tidak biasa setelah vaksinasi.