Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya, Abdul Haris (kanan) ketika berada di Asrama Haji Sukolilo. (Foto: Benny/rri Surabaya) |
BONDOWOSO, PEWARTA - Mimpi SM (34), seorang calon jemaah haji asal Bondowoso, untuk menunaikan ibadah haji tahun ini harus pupus setelah diketahui tengah hamil muda. Kehamilan yang dinanti selama 15 tahun ini justru menjadi penghalang keberangkatannya.
"Saya tidak menyangka akan hamil setelah penantian panjang," ungkap SM dengan nada sedih kepada wartawan, Senin (27/5/2024).
SM yang seharusnya berangkat bersama sang ibu dalam kloter 50, harus menunda keberangkatannya karena hasil pemeriksaan kesehatan menunjukkan usia kandungannya belum memenuhi syarat minimal 14 minggu.
"Aturan kesehatan memang tidak memperbolehkan jemaah hamil di bawah 14 minggu atau di atas 26 minggu untuk berangkat haji," jelas Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, Abdul Haris.
Meskipun harus menunda keberangkatannya, SM tetap tegar dan tidak patah semangat. "Saya ikhlas melepas ibu berangkat sendiri. Semoga tahun depan saya diberi kesempatan," ujar SM.
Sementara itu, ibu SM tetap melanjutkan perjalanan ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji.
"Ibu saya sudah lama sekali ingin menunaikan ibadah haji. Saya tidak ingin egois dan menghalangi beliau," tutur SM.
SM berharap tahun depan dia bisa berangkat haji bersama sang ibu.
"Saya akan terus berdoa dan berusaha agar bisa segera mewujudkan mimpi saya," tandasnya.