Ilustrasi. Perceraian pasangan suami istri (pasutri). |
BOJONEGORO, PEWARTA - Pengadilan Agama Bojonegoro, Jawa Timur, mengungkapkan data yang memprihatinkan terkait tren perceraian di wilayahnya. Di mana sepanjang Januari hingga April 2024, tercatat 971 pasangan suami istri mengajukan gugatan cerai.
Jumlah tersebut menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya dengan 807 perkara.
Lebih memprihatinkan lagi, 722 perkara di antaranya merupakan cerai gugat yang diajukan oleh pihak istri.
Hal ini menjadi indikator kuat bahwa banyak istri yang tidak bisa lagi mempertahankan rumah tangga mereka.
Ketua Panitera Pengadilan Agama Bojonegoro, Solikin Jamik, mengatakan, salah satu faktor utama yang mendasari gugatan cerai dari pihak istri adalah kecanduan judi online yang dialami oleh para suami.
"Dari data kami, sebanyak 179 perkara cerai gugat diajukan karena faktor suami kecanduan judi online," terang Solikin dikutip iNews, Kamis (9/5/2024).
Dia menjelaskan, suami yang kecanduan judi online biasanya memiliki keinginan besar untuk mendapatkan uang dengan cara instan, tetapi tidak diimbangi dengan kemauan untuk bekerja keras.
Hal itu kemudian memicu pertengkaran dan bahkan kekerasan dalam rumah tangga.
"Suami yang kecanduan judi online seringkali tidak mau bekerja dan hanya bermain judi di handphone mereka, berharap mendapatkan kemenangan instan. Hal ini tentu saja membuat istri frustrasi dan akhirnya memilih untuk bercerai," tutur Solikin.
Selain kecanduan judi online, tingginya angka perceraian di Bojonegoro juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti tingkat pendidikan rendah dan kemiskinan.
Kondisi ini tentu menjadi perhatian serius bagi seluruh pihak di Bojonegoro. Diperlukan upaya preventif dan intervensi yang tepat untuk mengatasi masalah ini dan menjaga keutuhan rumah tangga di wilayah tersebut.
"Pemerintah setempat perlu memberikan perhatian khusus terhadap masalah perceraian ini. Perlu ada edukasi kepada masyarakat tentang bahaya judi online dan pentingnya membangun rumah tangga yang harmonis," tandas Solikin.
Tingginya angka perceraian di Bojonegoro menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu menjaga keharmonisan rumah tangga. Terlebih masalah ekonomi yang dilatarbelakangi kecanduan judi online macam macaubet memang cukup mengkhawatirkan, tak hanya di Bojonegoro, tetapi juga daerah-daerah lain di tanah air.