GfM7GfzpGpW0BUOlGfO8TSCiBY==

IHSG Diprediksi Koreksi Wajar Pekan Depan, Peluang Akumulasi Saham Berfundamental Kuat

IHSG Diprediksi Koreksi Wajar Pekan Depan
IHSG Diprediksi Koreksi Wajar Pekan Depan. (Ilustrasi)

JAKARTA, PEWARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi mengalami koreksi wajar pada perdagangan pekan depan, dengan pergerakan di kisaran 7.002-7.154.

Fluktuasi harga komoditas dan nilai tukar yang belum stabil menjadi faktor utama potensi tekanan pada IHSG.

Menurut CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, momentum koreksi ini dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi pembelian, terutama pada saham-saham berfundamental kuat.

Hal ini didukung oleh data perekonomian dalam negeri yang masih stabil, sehingga investasi jangka menengah hingga panjang masih menarik.

"Meskipun IHSG berpotensi terkoreksi, investor dapat memanfaatkan momen ini untuk membeli saham-saham fundamental kuat dengan target investasi jangka menengah hingga panjang," ujar William dalam risetnya, Minggu (28/4/2024).

Pada pekan sebelumnya, IHSG mengalami kenaikan 0,72% ke level 7.036,07 dari 7.087,31. Volume transaksi harian rata-rata naik 10,65% menjadi 19,22 miliar lembar saham, dan kapitalisasi pasar pun meningkat 0,31% menjadi Rp11.754 triliun.

Beberapa saham rekomendasi untuk periode tersebut antara lain:

  • GGRM
  • BBCA
  • BBNI
  • ICBP
  • SMRA
  • CTRA
  • LSIP


Analisis Teknis:

Secara teknikal, IHSG masih dalam tren konsolidasi dengan pola 'ascending triangle'. Level support IHSG berada di 6.900, sedangkan resistance-nya di 7.154.


Kesimpulan:

IHSG diprediksi mengalami koreksi wajar pekan depan, namun investor dapat memanfaatkan momen ini untuk akumulasi saham-saham fundamental kuat dengan target investasi jangka menengah hingga panjang. Perhatikan level support dan resistance IHSG untuk menentukan strategi trading.


Ingat:

Informasi ini bukan merupakan saran investasi dan tidak dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan transaksi perdagangan. Selalu lakukan riset mandiri sebelum mengambil keputusan investasi.

***
Dapatkan berita Indonesia terkini viral 2025, trending, serta terpopuler hari ini dari media online Pewarta.co.id melalui platform Google News.

Ketik kata kunci lalu Enter