BRIN mendukung pelaku UMKM untuk meningkatkan kualitas produk agar dapat bersaing di pasar global. (Dok. Okezone) |
JAKARTA, PEWARTA - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menekankan pentingnya pengembangan produk inovatif dan bernilai tambah tinggi bagi UMKM untuk meningkatkan daya saing dan mendukung ekonomi kerakyatan.
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, dalam konferensi pers pada Minggu (28/4/2024), menyampaikan harapannya agar UMKM tidak hanya menjual produk mentah, tetapi mampu mengolahnya menjadi produk yang lebih bermanfaat dan memiliki diferensiasi di pasaran.
"Kita ingin UMKM bisa mendevelop produk yang semakin punya diferensiasi sehingga dia semakin kompetitif melalui pengayaan dari nilai tambahnya," ujar Laksana Tri Handoko.
Menurutnya, kunci untuk mencapai hal tersebut adalah melalui riset yang baik dan diakui. BRIN siap membantu UMKM dalam melakukan riset dan pengembangan produk melalui berbagai program dan fasilitas yang tersedia.
Laksana Tri Handoko juga menyampaikan bahwa BRIN telah menjadi anggota tetap Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) yang dipimpin oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
KNEKS fokus pada penguatan ekonomi dan keuangan berbasis syariah, termasuk pengembangan produk halal.
"Terkait dengan produk halal, itu sangat high tech dan saat ini Pak Wapres telah menetapkan 3 lokasi, 2 telah diresmikan sebagai pusat pengembangan produk halal yaitu adalah kawasan riset yang dikelola negeri," ujar Laksana Tri Handoko.
Kedua pusat pengembangan produk halal tersebut berada di Gunungkidul dan Lombok. Pusat di Gunungkidul fokus pada pengembangan produk halal berbasis teknologi kimia, sedangkan pusat di Lombok fokus pada pengembangan produk halal berbasis laut.
BRIN berharap dengan adanya pusat-pusat pengembangan produk halal ini, UMKM dapat meningkatkan kualitas dan daya saing produk halalnya di pasar domestik dan internasional.