Penyebab harga beras naik di pasaran. (Dok. Web) |
JAKARTA, PEWARTA - Harga beras di pasaran saat ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Kenaikan ini terjadi di semua rantai distribusi, mulai dari tingkat petani, penggilingan, grosir, hingga pengecer.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), harga gabah kering panen (GKP) pada Februari 2024 mengalami kenaikan 27,14% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan ini juga terjadi secara bulanan, yaitu sebesar 4,86%.
Kenaikan harga GKP ini kemudian berimbas pada kenaikan harga gabah kering giling (GKG) yang mencapai 33,48% dibandingkan Februari 2023. Secara bulanan, harga GKG juga naik 6,13%.
"Kenaikan harga beras terjadi di semua rantai distribusi, penggilingan, grosir, dan eceran pada bulan Februari 2024," kata Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M Habibullah, dikutip Okezone, Sabtu (2/3/2024).
Habibullah menjelaskan, kenaikan harga beras di tingkat penggilingan pada Februari 2024 mencapai 6,76% dibandingkan bulan Januari sebelumnya. Secara tahunan, harga beras di penggilingan sudah naik hingga 24,65%.
Di tingkat grosir, harga beras juga mengalami kenaikan 5,96% pada Februari 2024 dibandingkan bulan Januari sebelumnya. Secara tahunan, kenaikan harga beras di tingkat grosir mencapai 20,08%.
Kenaikan harga gabah kering dan GKG yang merupakan bahan baku beras menjadi faktor utama kenaikan harga beras di pasaran. Selain itu, faktor lain seperti cuaca ekstrem yang mengganggu produksi padi juga turut berkontribusi.
"Cuaca ekstrem seperti La Nina dan El Nino menyebabkan gagal panen di beberapa daerah, sehingga produksi padi menurun," kata Anton, seorang petani padi di Jawa Barat.
Pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi harga beras naik yang cukup signifikan ini, seperti melakukan operasi pasar dan menggelontorkan bantuan sosial.
Namun, tampaknya langkah-langkah tersebut belum cukup untuk menstabilkan harga beras di pasaran.
"Pemerintah perlu melakukan intervensi yang lebih besar untuk mengatasi masalah ini," kata Rini, seorang pedagang beras di Jakarta.
Masyarakat berharap harga beras dapat segera turun agar tidak memberatkan pengeluaran mereka.