Petugas Inafis melakukan identifikasi jasad diduga korban bunuh diri di tol Tangerang-Merak. |
TANGERANG, PEWARTA - Seorang sopir truk Fuso ditemukan tewas gantung diri di bahu jalan Tol Tangerang-Merak KM 52, Desa Julang, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Selasa (12/3/2024) sore.
Korban yang diketahui bernama Muhammad Nurhapif (24 tahun) ini diduga nekat mengakhiri hidupnya karena depresi setelah kalah judi slot online.
Kasatreskrim Polres Serang AKP Andi Kurniady ES menjelaskan, korban pertama kali ditemukan oleh Ari Wibowo (24 tahun), kondektur yang mendampinginya saat itu.
Menurut keterangan Ari, mereka berencana untuk beristirahat di rest area KM 68 Bogeg sebelum melanjutkan perjalanan ke Lampung.
"Namun, setibanya di KM 52, korban menghentikan truk di bahu jalan dan meminta Ari untuk bertukar tempat duduk," ujar AKP Andi dikutip dari Poskota.co.id.
Andi menambahkan, selama 30 menit Ari berada di dalam truk, korban terlihat melakukan aktivitas di luar mobil dan kemudian naik ke mobil sambil bermain handphone. Diduga korban saat itu tengah bermain judi online jenis slot.
"Sekitar 15 menit kemudian, Ari tidak mengetahui keberadaan korban. Ketika dia mengeceknya, dia menemukan korban sudah tergantung menggunakan sarung yang dililit ke jok," terang Andi.
Berdasarkan hasil pemeriksaan di RS Bhayangkara, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Dugaan kuat korban bunuh diri karena depresi setelah kalah judi slot online diperkuat dengan keterangan keluarga korban yang menyatakan bahwa korban memiliki riwayat kecanduan judi slot online.
Kasus bunuh diri yang diduga akibat depresi karena kalah judi online ini menjadi perhatian serius pihak kepolisian. AKP Andi menghimbau masyarakat untuk tidak terjerumus dalam judi online. Karena hal itu dapat mengakibatkan dampak negatif yang serius, termasuk depresi dan bunuh diri.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tidak terjerumus dalam judi online. Judi online dapat merusak mental dan finansial seseorang. Jika mengalami depresi atau kecanduan judi online, segera hubungi pihak berwajib atau psikolog untuk mendapatkan bantuan," tandas Andi.