WARTA UPDATE

TERUNGKAP! Fakta Baru Jus Tomat Ternyata Bisa Lawan Bakteri Salmonella

TERUNGKAP! Fakta Baru Jus Tomat Ternyata Bisa Lawan Bakteri Salmonella
Sebuah penelitian menyebutkan, jus tomat ternyata memiliki khasiat untuk melawan bakteri Salmonella.

PEWARTA, HEALTH - Tomat (Solanum lycopersicum), meskipun dikenal sebagai buah secara botani, telah lama menjadi bagian tak terpisahkan dari konsumsi manusia, diolah dan dinikmati sebagaimana sayuran.

Kandungan nutrisi tomat, seperti vitamin C, potasium, folat, dan vitamin K, menjadikannya buah yang sangat bernilai.

Dalam satu buah tomat kecil (91 gram), terdapat 16 kalori, 0,8 gram protein, 3,5 gram karbohidrat, dan 0,2 gram lemak.

Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan, tomat ternyata berkhasiat untuk melawan infeksi bakteri usus, terutama bakteri Salmonella.

Penelitian yang dilakukan oleh tim ilmuwan di Cornell University, Amerika Serikat, menyoroti khasiat jus tomat yang ternyata bisa melawan bakteri Salmonella.

Melalui serangkaian penelitian percobaan sel, para peneliti menemukan bahwa jus tomat memiliki kemampuan untuk membunuh bakteri tersebut.

Jeongmin Song, ahli mikrobiologi yang memimpin penelitian, menjelaskan, fokus khusus pada bakteri Salmonella, terutama serotipe Salmonella enterica Typhi, yang dapat menyebabkan demam tifoid.

Song menekankan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengungkap apakah tomat dan jus tomat memiliki potensi membunuh patogen enterik, termasuk Salmonella Typhi.

Menurut hasil penelitian, jus tomat mampu membunuh kultur Salmonella Typhi dalam waktu 24 jam tanpa pengaruh dari tingkat keasaman jus tersebut.

"Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah tomat dan jus tomat dapat membunuh patogen enterik, termasuk Salmonella Typhi, dan jika bisa, kualitas apa yang membuatnya berhasil," jelasnya.

Baca juga: 4 Manfaat Utama Jus Tomat Bagi Kesehatan, Salah Satunya Demi Kesehatan Jantung

Penelitian ini mengungkap bahwa dua peptida antimikroba dalam tomat dapat menghambat pertumbuhan Salmonella Typhi dan bahkan membunuh strain yang resisten terhadap antibiotik utama, seperti ciprofloxacin.

Meskipun penelitian ini masih dalam tahap eksperimen sel, temuan ini membuka pintu untuk pemahaman lebih lanjut tentang potensi anti-bakteri tomat.

Namun, penting untuk diingat bahwa tidak ada makanan tunggal yang dapat diandalkan sebagai "keajaiban," dan pesan kesehatan yang disampaikan penelitian ini menekankan perlunya konsumsi tomat sebagai bagian dari pola makan seimbang yang mencakup berbagai buah dan sayuran lainnya.

Song juga menekankan bahwa kebersihan makanan yang baik saat menyiapkan tomat menjadi faktor penting untuk memastikan manfaatnya dalam membantu mencegah penyakit dan keracunan makanan.