GfM7GfzpGpW0BUOlGfO8TSCiBY==

Sejarah Hari Valentine: dari Mitos Sampai Jadi Tradisi Relationship, Bagaimana Awal Mulanya?

Sejarah Hari Valentine: dari Mitos Sampai Jadi Tradisi Relationship, Bagaimana Awal Mulanya?
Ilustrasi. Perayaan valentine dimulai dari sejarah masa lalu dengan kisah yang melegenda. Kemudian menjadi tonggak awal mula perayaan valentine hingga sekarang.

PEWARTA, LIFESTYLE - Hari Valentine adalah sebuah hari spesial untuk merayakan cinta dan kasih sayang.

Perayaan valentine tak lekang oleh waktu, selalu dirayakan oleh para pasangan setiap tahunnya meski tidak ada keharusan di antaranya.

Meski banyak pasangan yang gemar merayakannya, namun sedikit yang tahu seperti apa sejarah valentine pertama kali diperingati.

Menggali sejarah awal mula valentine, kita akan menemukan fakta dari mitos-mitos kuno hingga menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya modern saat ini.

Pada zaman kuno, mitos-mitos cinta melibatkan kisah antara dewa-dewi dan makhluk-makhluk mitologi.

Salah satu mitos yang paling berpengaruh adalah kisah cinta antara dewa cinta Romawi dan seorang wanita yang memesona hatinya.

Kisah ini menggambarkan perjalanan cinta yang sulit dan penuh ujian, memberikan kontribusi terhadap pembentukan romantisme pada hari valentine saat ini.

Sejarah awal mula hari valentine

Sejarah hari valentine dimulai dengan kehidupan Santo Valentine, seorang imam dan uskup di Terni, Italia, yang juga dikenal sebagai Valentinus, pada tahun 269 M.

Kehidupan St. Valentine terkenal karena ketekunannya dalam beribadah dan selalu membantu sesama.

Ia juga kerap membantu orang-orang Kristen yang melarikan diri dari penjara Romawi yang dikenal kejam pada masa itu.

Sebagai seorang pendeta, St. Valentine juga mengabdikan dirinya kepada Kaisar Claudius II, penguasa Roma pada zamannya.

Namun suatu hari, Kaisar Claudius II mengeluarkan dekrit yang melarang pria yang tidak memiliki pasangan untuk menikah dan harus wajib militer.

St. Valentine pun menentang keras keputusan ini. Sebab, ia merasa keputusan tersebut sangat tidak adil bagi pihak laki-laki.

St. Valentine kemudian berani menentang keputusan Kaisar Claudius II dengan menikahi pasangan muda yang sedang jatuh cinta.

Namun sayangnya, tindakan yang dilakukan St. Valentin diketahui oleh otoritas Kekaisaran dan dijatuhi hukuman mati.

Namun, sebelum dieksekusi, St. Valentin terlebih dahulu ditahan di penjara.

Menjalani hukuman bukanlah halangan bagi St. Valentine untuk membantu sesama. Karena di sana St. Valentine berusaha menyembuhkan putri direktur penjara yang buta.

Setelah gadis itu pulih, sipir penjara bermaksud membayar kembali St. Valentine dengan menyelundupkan surat. St Valentine menulis surat yang berisi pesan bahwa ia jatuh cinta pada gadis yang telah disembuhkannya.

Bahkan dalam suratnya, ia menulis “From your Valentine” atau yang artinya “Dari Valentinemu”. 

Kisah romantis inilah yang kemudian menjadi cikal bakal awal mula valentine sebagai hari kasih sayang sampai sekarang.

Sedangkan alasan Hari Valentine diperingati setiap tanggal 14 Februari karena Valentine meninggal pada tanggal 14 Februari 269 M.

Mitos dan fakta menarik tentang valentine

Hari valentine menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh banyak pasangan. Tidak sedikit orang yang menggunakannya untuk menunjukkan kasih sayang dan memberikan waktu spesial.

Meski diperingati sebagai hari romantis, banyak mitos seputar valentine yang membuat masyarakat menjadi anti hari kesayangan ini.

Berikut beberapa mitos yang beredar tentang valentine day.

Banyak pasangan putus di hari valentine

Beberapa orang memilih untuk tidak merayakan Hari Valentine karena takut akan membuat mereka putus.

Banyaknya pasangan putus sebelum, saat, atau setelah perayaan hari kasih sayang ini adalah salah satu mitos yang dibenarkan para ahli. Apa alasannya?

"Berpindah dаrі muѕіm lіburаn (Nаtаl dаn tаhun bаru) bіѕа membawa kеtеgаngаn dan mаѕаlаh, kеtіkа dіbіаrkаn tidak tеrѕеlеѕаіkаn ѕааt tahun bаru, itu bіѕа mеnіngkаtkаn keinginan untuk рutuѕ sebelum muѕіm сіntа (Valentine) mеmunсаk," kаtа Lоuаnе Wаrd.

Mawar merah dianggap bunga paling romantis

Bunga mawar merah yang telah lama menjadi simbol cinta, sering kali menjadi pilihan klasik di hari valentine.

Meski dianggap sebagai pilihan yang aman dan romantis, terdapat suatu fakta yang menarik, bahwa mawar merah ternyata bukanlah pilihan utama bagi sebagian besar wanita.

Menurut hasil survei, empat dari lima wanita justru lebih memilih menerima bunga favorit mereka sebagai hadiah valentine daripada harus selalu mawar merah.

Hal ini mengungkapkan keragaman preferensi dan selera pribadi di antara penerima hadiah.

Meskipun mawar merah tetap memiliki daya tariknya, memberikan bunga favorit seseorang dapat menambah kesan yang lebih mendalam.

Beli kado hadiah valentine untuk menunjukkan cinta

Salah satu mitos hari valentine yang tidak benar selanjutnya adalah keyakinan bahwa Anda harus membeli kado untuk menunjukkan kasih sayang.

Hasil survei menunjukkan bahwa 63% pria dan wanita justru lebih menghargai kata-kata cinta daripada hadiah fisik.

Meskipun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa pemberian hadiah yang berkesan dan spesial tetap diapresiasi.

Masih menurut survei, momen-momen romantisme seperti menghabiskan waktu bersama, saling memberikan dukungan dan menyajikan hidangan spesial dianggap lebih romantis daripada menerima kado.

Di Inggrіѕ, surat valentine dіbеrіkаn untuk orаng yang dіbеnсі

Memberikan kartu hari valentine baru menjadi populer di Inggris pada pertengahan abad ke-19. Sekitar waktu ini, layanan pos pertama di Inggris, Penny Post, didirikan, membuat pengiriman surat lebih murah dan dapat diakses oleh semua orang.

Pada saat yang sama, kartu valentine diproduksi secara massal. Mesin cetak pada masa itu mampu menggunakan berbagai metode pencetakan, seperti pencetakan relief, pola renda, atau kartu 3 dimensi, seperti yang diungkapkan profesor sejarah Amerika dan budaya populer di Universitas George Mason.

Uniknya, di Inggris, kartu valentine tidak hanya diberikan kepada kekasih, namun juga kepada orang yang tidak dicintai.

Rісhаrd Cаdburу kеluаrkаn cоkеlаt vаlеntіnе pеrtаmа

Pada tahun 1868, Richard Cadbury memperkenalkan cokelat valentine pertama, menandai langkah penting dalam mempopulerkan cokelat sebagai hadiah romantis.

Meskipun demikian, sejarah cokelat sebagai pembangkit gairah telah dimulai sejak Abad ke-17. 

Saat biji cokelat pertama kali dibawa ke Eropa dari Meksiko dan Amerika Tengah, bangsa Eropa mulai mengaitkannya dengan kisah-kisah romantis, termasuk legenda Montezuma dan istri-istrinya.

Abad ke-19 menjadi periode dalam transformasi citarasa cokelat, karena pada masa ini, permen dan kudapan manis, termasuk cokelat, menjadi lebih terjangkau bagi kelas menengah berkat produksi massal.

Itulah kisah bersejarah tentang awal mula valentine yang kini seolah menjadi peringatan wajib bagi setiap pasangan untuk mengungkapkan rasa kasih sayangnya. Apakah kamu termasuk di antaranya?

***
Dapatkan berita Indonesia terkini viral 2025, trending, serta terpopuler hari ini dari media online Pewarta.co.id melalui platform Google News.

Ketik kata kunci lalu Enter