Pendiri dan CEO Investree, Adrian Gunadi. |
PEWARTA, BISNIS - Adrian Gunadi, salah satu pendiri dan Chief Executive Officer (CEO) Investree, dikabarkan telah mengundurkan diri dari jabatannya.
Berita tentang pengunduran diri Adrian Gunadi mencuat terkait masalah kredit macet yang menghantui platform fintech peer-to-peer (P2P) lending atau platform pinjaman online tersebut.
Dalam pernyataan resmi, terungkap bahwa tingkat keterlambatan pembayaran melebihi 90 hari (TWP90) di platform Investree telah mencapai 16,44% per 30 Januari 2023.
Angka TWP90 Investree yang tinggi menunjukkan bahwa ada tingkat kelalaian yang signifikan dalam memenuhi kewajiban kepada pemberi pinjaman, melebihi batas yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang sebesar 5%.
Profil Adrian Gunadi
Adrian Gunadi telah mengepalai Investree sebagai pendiri dan CEO sejak Oktober 2015, memimpin platform ini selama lebih dari delapan tahun.
Sebelum terjun ke dunia fintech P2P lending dengan Investree, Adrian Gunadi memiliki pengalaman di dunia perbankan. Antara tahun 1998 hingga 2002, ia menjabat sebagai manajer produk kas dan perdagangan di Citi.
Lulusan S1 dari Universitas Indonesia jurusan akuntansi pada tahun 1995, Adrian Gunadi melanjutkan pendidikannya dengan meraih gelar Master of Business Administration (MBA) di Rotterdam School of Management, Erasmus University pada tahun 2002-2003.
Setelah itu, pada tahun 2005, ia kembali ke dunia perbankan sebagai product structuring di Standard Chartered Bank dari tahun 2005 hingga 2007, yang berlokasi di Dubai, Uni Emirat Arab (UAE).
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada pernyataan resmi terkait kabar mundurnya Adrian Gunadi dari Investree.