GfM7GfzpGpW0BUOlGfO8TSCiBY==

Maruarar Sirait Resign dari PDI-P, Pukulan Berat Bagi Partai Banteng

Maruarar Sirait Resign dari PDI-P, Pukulan Berat Bagi Partai Banteng
Maruarar Sirait saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada Oktober 2023 lalu.

PEWARTA, POLITIK - Hengkangnya Maruarar Sirait dari PDI Perjuangan (PDI-P) dianggap sebagai pukulan berat bagi partai banteng.

Pasalnya, selain merupakan politikus muda PDI-P dan simbol regenerasi partai, Maruarar juga dikenal sebagai putra dari Sabam Sirait, seorang loyalis Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam, menilai kepergian Maruarar sebagai indikasi adanya faksi-faksi di internal PDI-P.

Dalam pandangan Umam, karakter kepemimpinan PDI-P yang sentralistik mungkin menjadi kendala bagi politikus muda kritis seperti Maruarar Sirait dan Budiman Sudjatmiko.

"Mundurnya Maruarar Sirait menjadi pukulan telak bagi PDI-P," kata Umam.

Meskipun kepergian Maruarar tidak dianggap signifikan secara elektoral, diyakini akan memberikan dampak pada psikologis dan moral kader-kader PDI-P, terlebih menjelang Pemilu 2024.

"Terutama para kader muda PDI-P yang bisa-bisa mengalami penurunan kepercayaan diri setelah berkaca dari nasib Maruarar dan Budiman," ujarnya.

Umam juga menduga bahwa Maruarar kemungkinan besar akan berpindah ke tim pemenangan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Maruarar secara terang-terangan menyatakan bahwa ia meninggalkan PDI-P karena mengikuti langkah politik Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Jika migrasi politisi muda PDI-P ke gerbong Prabowo-Gibran semakin tidak terbendung, ini akan semakin memantik ‘perang bubat’ antara Jokowi dan PDI-P ke depan," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, politisi Maruarar Sirait mengumumkan kepergiannya dari PDI-P setelah mengunjungi kantor Dewan Pimpinan Pusat partai tersebut.

Dalam pernyataannya, Maruarar mengaku sudah memikirkan secara matang terkait keputusannya meninggalkan partai berlambang kepala banteng itu.

"Sesudah saya berdoa dan berdiskusi dengan orang terdekat, teman-teman terdekat, saya memutuskan untuk pamit dari PDI Perjuangan," ucap politisi 54 tahun itu.

Maruarar mengklarifikasi bahwa keputusannya ini terkait dengan mengikuti langkah politik Presiden Jokowi, yang diyakini sebagai pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia.

Meski demikian, Maruarar tidak menjelaskan secara rinci apakah ini terkait dengan dukungan terhadap pasangan calon tertentu atau alasan lain.

***
Dapatkan berita Indonesia terkini viral 2025, trending, serta terpopuler hari ini dari media online Pewarta.co.id melalui platform Google News.

Ketik kata kunci lalu Enter