GfM7GfzpGpW0BUOlGfO8TSCiBY==

Maruarar Sirait Mundur dari PDI-P: Diprediksi Bakal Gabung PSI dan Merapat ke TKN Prabowo-Gibran

Maruarar Sirait Mundur dari PDI-P: Diprediksi Bakal Gabung PSI dan Merapat ke TKN Prabowo-Gibran
Mundurnya Maruarar Sirait dianggap sebagai sinyal darurat bagi internal PDI-P untuk segera berbenah.

PEWARTA, POLITIK - Maruarar Sirait yang telah membangun reputasi puluhan tahun di PDI Perjuangan (PDI-P), memutuskan untuk mundur dari partai tersebut.

Langkah ini disinyalir akan membawanya ke Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Menurut Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam, Maruarar kemungkinan besar akan berlabuh ke TKN Prabowo-Gibran.

Umam juga menyebutkan kemungkinan Maruarar akan bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang saat ini dipimpin oleh Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo.

"Meskipun demikian, partai-partai besar lain di lingkaran Koalisi Indonesia Maju tentu juga membuka pintu lebar-lebar bagi Maruarar jika ia hendak berlabuh ke gerbong politik mereka," kata Umam.

Keputusan Maruarar Sirait mundur dari PDI-P dianggap sebagai pukulan berat bagi partai berlambang kepala banteng itu.

Maruarar bukan hanya dikenal sebagai politikus muda dan simbol regenerasi PDI-P, tetapi juga merupakan putra dari politikus senior Sabam Sirait, yang merupakan loyalis Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Umam menyatakan bahwa keputusan Mauarar Sirait meninggalkan PDI-P mengindikasikan adanya faksi-faksi di internal partai tersebut.

Dengan karakter kepemimpinan PDI-P yang sentralistik, politikus muda kritis seperti Maruarar mungkin kurang mendapatkan ruang yang cukup.

Meskipun tidak dianggap signifikan dalam hal elektabilitas PDI-P, langkah Maruarar diyakini akan berdampak pada psikologis dan moral kader-kader PDI-P, terutama menjelang Pemilu 2024.

"Terutama para kader muda PDI-P yang bisa-bisa mengalami penurunan kepercayaan diri setelah berkaca dari nasib Maruarar dan Budiman," ujar Umam.

Umam juga menyatakan bahwa manuver Maruarar seharusnya menjadi peringatan serius bagi PDI-P.

Loyalitasnya kepada Jokowi dinilai mampu melunturkan kesetiaan terhadap ideologi partai.

Oleh karena itu, PDI-P diharapkan untuk segera melakukan perbaikan dan mengonsolidasikan kekuatan kader-kader mereka.

"Jika migrasi politisi muda PDI-P ke gerbong Prabowo-Gibran semakin tidak terbendung, ini akan semakin memantik 'perang bubat' antara Jokowi dan PDI-P ke depan," kata Umam.

Dalam wawancara dengan media, Maruarar menyatakan alasan kepergiannya dari PDI-P karena berdalih ingin mengikuti Presiden Jokowi.

"Saya memilih untuk mengikuti langkah Pak Jokowi karena saya percaya Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia." ujar politisi 54 tahun itu.

"Sesudah saya berdoa dan berdiskusi dengan orang terdekat, teman-teman terdekat, saya memutuskan untuk pamit dari PDI Perjuangan," tegasnya saat berpamitan dari PDI-P.

Maruarar tidak merinci apakah keputusannya terkait dukungan terhadap pasangan calon presiden dan calon wakil presiden tertentu atau alasan lain.

Namun, dia dengan tegas menyatakan bahwa keputusannya mengikuti langkah Presiden Jokowi, yang diyakini sebagai pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia.

***
Dapatkan berita Indonesia terkini viral 2025, trending, serta terpopuler hari ini dari media online Pewarta.co.id melalui platform Google News.

Ketik kata kunci lalu Enter