Tiga tersangka pembobolan ATM Center di Kelapa Gading dipamerkan dalam jumpa pers di halaman Polsek Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (12/1). |
PEWARTA, HUKUM - Kecanduan judi slot membuat tiga pria nekat membobol mesin ATM di Jalan Gading Kirana Timur IX, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Ketiga pelaku yang berinisial WM, HI, dan CM, berhasil membawa kabur uang tunai senilai Rp157 juta.
Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Maulana Mukarom mengatakan, para pelaku mengaku membobol mesin ATM karena faktor ekonomi.
Namun, mereka juga mengakui bahwa uang hasil kejahatan digunakan untuk bermain judi slot.
"Motif pertama faktor ekonomi. Kedua, ketiga pelaku gemar bermain judi slot. Uang hasil kejahatan digunakan untuk bermain judi slot," kata Maulana, Jumat (12/12024).
Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa ketiga pelaku sebelumnya juga pernah melakukan tindak kejahatan serupa di wilayah Bekasi, Jawa Barat. Di Bekasi, mereka menggasak uang tunai sebesar Rp300 juta.
Kanit Reskrim Polsek Kelapa Gading AKP Emir Maharto Bustarosa mengatakan, saat menangkap ketiga pelaku dan melakukan penggeledahan pada hari Rabu, 10 Januari kemarin, polisi tidak menemukan barang bukti berupa uang tunai.
"Kami melakukan penggeledahan di dua lokasi, di Bekasi Utara dan Pondok Gede. Namun, tidak menemukan sama sekali sisa barang bukti yang mereka peroleh dari membobol mesin ATM," ujar Emir.
Dia menjelaskan, identitas pelaku terungkap setelah polisi berhasil mengidentifikasi para pelaku berdasarkan hasil rekaman CCTV ATM Center di Kelapa Gading.
Menurut Emir, ketiga pelaku telah merencanakan untuk beraksi kembali saat bulan Ramadhan atau menjelang Lebaran Idul Fitri 2024.
"Seandainya tidak tertangkap, mereka akan beraksi kembali saat bulan Ramadhan atau menjelang Lebaran," kata Emir.
Kini ketiga pelaku ditahan di Mapolsek Kelapa Gading dan dijerat dengan Pasal 363 Ayat (1) ke-4e KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan yang hukumannya penjara selama 7 tahun.
Masyarakat juga diminta untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan fasilitas mesin ATM. Bisa jadi mesin tersebut sudah dirancang oleh oknum tak bertanggungjawab untuk melancarkan kejahatan.