Foto: Sukron, pria yang mengarang cerita sebagai korban begal sudah memberikan keterangan di Polresta Malang Kota. (Dok. MVoice) |
PEWARTA, HUKUM - Polresta Malang Kota menyatakan bahwa informasi tentang maraknya aksi begal di Kota Malang adalah hoaks.
Hal ini disampaikan oleh Kasatreskrim Polresta Malang Kota Kompol Danang Yudanto, pada Senin (22/1/2024).
Danang mengatakan, pihaknya telah melakukan penyelidikan terhadap informasi tersebut dan memeriksa 30 saksi.
Hasilnya, tidak ada satupun saksi yang membenarkan adanya aksi begal di Kota Malang.
"Pembuat konten yang menyebarkan informasi begal tersebut juga sudah kami klarifikasi. Hasilnya, yang bersangkutan hanya mendengar informasi tersebut dari media sosial atau dari orang lain," kata Danang.
Selain itu, polisi juga menemukan seorang pria yang mengaku menjadi korban begal di kawasan Ranugrati.
Namun, setelah diselidiki, pria tersebut ternyata hanya berbohong kepada istrinya karena terlilit utang.
"Untuk korban begal di Ranugrati, setelah diselidiki ternyata hanya memberikan kabar bohong untuk terhindar dari lilitan utang kepada istrinya," ungkapnya.
Informasi tentang begal di Kota Malang juga sempat beredar di media sosial. Informasi itu menyebutkan bahwa ada seorang pria yang dipepet oleh beberapa orang di Jalan JA Suprapto depan Cor Jesu.
Namun, berdasarkan penyelidikan polisi, informasi tersebut tidak benar alias hoaks semata.
"Untuk kejadian di Cor Jesu, kami sudah memeriksa CCTV dan saksi. Hasilnya, tidak ada yang bergerombol kepada korban. Terlihat ada satu sepeda motor di belakang korban sampai pos Kalpataru hingga korban menuju area rumahnya," ujarnya.
"Sedangkan di Betek, kami sudah memeriksa TKP dan mencari saksi, hasilnya tidak ada yang melihat kejadian tersebut sesuai cerita di media sosial. Padahal lokasi dekat dengan TKP," kata Danang menambahkan.
Karena tidak ada bukti yang mendukung informasi tentang begal di Kota Malang, Danang mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan terpancing dengan isu atau berita yang tidak benar.
Untuk itu pihaknya juga mengimbau agar masyarakat untuk lebih bijak menggunakan media sosial.
Untuk masyarakat silakan yang ingin upload ke medsos minimal klarifikasi sebelum posting sehingga tidak timbulkan keresahan. Kemudian untuk antisipasi walaupun begal dari hasil penyelidikan tidak ada indikasi tapi masyarakat harus waspada saat pergi di malam hari," pungkasnya.