Petani korban tewas akibat tersengat jebakan tikus beraliran listrik yang dipasang sendiri. |
PEWARTA, PERISTIWA - Dua petani asal Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, kembali meninggal dunia akibat tersengat jebakan tikus beraliran listrik dalam dua hari terakhir.
Petani pertama yang meninggal adalah Sriyono (48), warga Desa Dungmiri, pada Jumat (12/01/2024) pukul 19.00 WIB. Sriyono ditemukan kakak iparnya dalam keadaan tertelungkup di pematang sawah.
Petani kedua yang meninggal adalah Padno (67), warga Desa Sidorejo, pada Kamis (11/01/2024). Padno ditemukan tidak sadarkan diri oleh petani lainnya dan sempat dibawa ke Puskesmas Karangjati, namun nyawanya tidak tertolong.
Kepala Desa Dungmiri, Sri Kasianto, mengatakan bahwa jebakan tikus beraliran listrik yang digunakan oleh kedua petani tersebut dipasang menggunakan aki. Menurut Sri Kasianto, cara ini masih banyak digunakan oleh petani di wilayahnya karena dinilai efektif untuk membasmi hama tikus.
"Musim tanam begini biasanya banyak tikus, sehingga banyak yang masih menggunakan cara ini," kata Sri Kasianto.
Kapolsek Karangjati, AKP Sugeng Wahyudi, mengatakan bahwa pihaknya akan menertibkan petani di Kecamatan Karangjati yang memasang jebakan tikus beraliran listrik.
"Selain berbahaya bagi diri sendiri, jebakan tikus beraliran listrik juga berbahaya bagi orang lain," kata Sugeng Wahyudi.
Pihaknya mengimbau kepada para petani untuk tidak menggunakan jebakan tikus beraliran listrik. Sebagai alternatif, petani dapat menggunakan jebakan tikus yang lebih aman, seperti jebakan tikus mekanis atau jebakan tikus perangkap.