Ilustrasi. Investment. (Dok. Freepik) |
PEWARTA, BISNIS - Menghadapi beragam opsi investasi, salah satu yang sering dipertimbangkan adalah reksadana.
Bagi banyak orang, memilih reksa dana bisa menjadi tantangan tersendiri. Namun, sebenarnya, proses pemilihan ini tidak perlu membingungkan.
Dengan pemahaman yang tepat, Anda bisa membuat keputusan investasi yang cerdas dan sesuai dengan tujuan keuangan Anda.
Dalam artikel ini membahas langkah-langkah praktis yang dapat membantu dalam memilih reksadana dengan lebih percaya diri, sehingga dapat mengelola investasi dengan lebih efektif.
Tips memulai investasi reksadana
Sebelum memulai investasi reksadana, simak beberapa langkah bijak yang harus Anda ketahui seperti dijelaskan dalam beberapa poin berikut.
Ada 5 tips investasi reksadana yang bisa Anda jadikan pedoman sebelum terjun langsung untuk berinvestasi, mulai dari memahami risiko, tujuan, teliti membaca dokumen, hingga memperhatikan platform yang digunakan.
Agar lebih jelasnya silakan baca selengkapnya sebagai berikut:
1. Ketahui profil risiko pribadi
Mengetahui profil risiko pribadi adalah langkah pertama yang penting sebelum memasuki dunia investasi.
Pengenalan terhadap sejauh mana kita siap menanggung risiko akan memberikan landasan kuat dalam memilih produk reksa dana yang sesuai dengan karakter dan tujuan keuangan pribadi.
Dalam investasi reksadana, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengidentifikasi beberapa jenis reksadana yang ditawarkan dengan tingkat risiko yang berbeda.
Pertama, ada reksadana pasar uang yang dikenal memiliki risiko paling rendah. Kemudian, terdapat reksadana pendapatan tetap dengan risiko yang cenderung rendah hingga menengah.
Di tengah-tengah, terdapat reksadana campuran yang menawarkan tingkat risiko sedang. Sementara itu, reksadana saham dianggap memiliki risiko yang tinggi.
Namun, penting untuk diingat bahwa dalam dunia investasi, hubungan antara risiko dan imbal hasil selalu menjadi pertimbangan utama.
Investasi dengan risiko kecil sering kali memberikan keuntungan yang lebih aman dan stabil, meskipun imbal hasilnya cenderung lebih rendah.
Sebaliknya, investasi dengan risiko yang lebih besar memiliki potensi keuntungan yang lebih tinggi, namun juga membawa risiko kerugian yang lebih besar pula.
Kunci dari keseluruhan pemahaman ini adalah keseimbangan yang tepat antara risiko dan imbal hasil yang diharapkan.
Bagi sebagian orang, investasi dengan risiko rendah lebih sesuai dengan tujuan keuangan mereka, sementara bagi yang lain, mereka mungkin merasa lebih nyaman dengan tingkat risiko yang lebih tinggi demi peluang keuntungan yang lebih besar.
Dalam mengambil keputusan investasi, sangat penting untuk mempertimbangkan profil risiko pribadi, tujuan keuangan jangka panjang, serta toleransi risiko masing-masing individu.
Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang risiko investasi, diharapkan para investor dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dan sesuai dengan kondisi keuangan dan kebutuhan mereka.
2. Sesuaikan dengan tujuan keuangan
Salah satu langkah kunci dalam memilih reksadana adalah menyelaraskannya dengan tujuan keuangan yang ingin dicapai.
Misalkan, Anda adalah seorang investor dengan profil risiko tinggi.
Dalam hal ini, reksadana saham mungkin menjadi pilihan yang sesuai dengan profil Anda. Namun, penting untuk kembali meninjau tujuan keuangan Anda secara keseluruhan.
Jika tujuan investasi Anda berjangka pendek, reksadana saham mungkin bukan opsi terbaik karena fluktuasi harganya yang cenderung naik-turun.
Untuk memberikan gambaran lebih konkret, kita bisa melihat contoh seorang investor, misalnya si A, yang memiliki profil berisiko tinggi dan memiliki rencana untuk membeli gadget baru dalam kurun waktu 2 tahun.
Si A memutuskan untuk menginvestasikan dananya dalam reksadana saham. Namun, perlu diingat bahwa harga reksadana saham bisa mengalami fluktuasi yang ekstrem.
Kemudian, setelah 2 tahun berlalu, harga reksadana tersebut ternyata sedang menurun. Si A terpaksa menjual investasinya pada saat itu, yang pada akhirnya menyebabkan hasil investasi yang kurang maksimal.
Dari contoh tersebut, kita dapat melihat pentingnya tidak hanya mempertimbangkan profil risiko, tetapi juga durasi atau jangka waktu investasi.
Untuk investasi jangka pendek, reksadana pasar uang mungkin menjadi pilihan yang lebih tepat karena risiko yang lebih rendah.
Namun, jika Anda memiliki tujuan investasi jangka menengah atau panjang, Anda dapat mengevaluasi produk reksadana lainnya sesuai dengan kebutuhan dan tujuan keuangan.
3. Rajin mengevaluasi manager investasi
Salah satu faktor kunci dalam memilih reksadana adalah kinerja dari Manajer Investasi (MI) yang mengelolanya.
Menilai kinerja MI dapat memberikan gambaran tentang seberapa baik potensi investasi reksadana tersebut.
Salah satu hal yang bisa diperhatikan adalah sejarah perusahaan MI terkait. Kapan perusahaan MI itu didirikan? Informasi ini bisa memberikan gambaran tentang stabilitas dan pengalaman perusahaan dalam mengelola dana investasi.
Selain itu, melihat total dana kelolaan dari semua reksadana yang mereka kelola juga dapat memberikan wawasan tentang seberapa besar kepercayaan masyarakat pada kinerja mereka.
Meskipun demikian, perlu diingat bahwa faktor ini tidak selalu menjamin kualitas kinerja MI. Sebuah perusahaan MI yang baru atau memiliki total dana kelolaan yang relatif kecil tidak selalu berarti mereka memiliki kinerja buruk.
Ini hanya salah satu dari banyak faktor yang bisa dipertimbangkan dalam proses pemilihan reksadana.
Kualitas kinerja reksadana dipengaruhi oleh banyak variabel, termasuk strategi investasi, kebijakan manajemen, kondisi pasar, dan faktor-faktor lainnya.
Oleh karena itu, melihat kinerja MI hanyalah salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan, selain dari risiko, tujuan keuangan, serta strategi investasi yang sesuai dengan kebutuhan pribadi.
4. Baca dokumen yang berkaitan tentang investasi reksadana
Pentingnya memahami prospektus sebelum berinvestasi dalam reksadana tidak bisa diabaikan. Dokumen ini merupakan sumber informasi lengkap yang mencakup beberapa aspek penting terkait reksa dana yang akan Anda beli.
Pertama, prospektus akan memberikan detail mengenai nama produk reksadana. Ini adalah informasi dasar yang akan memberikan gambaran tentang jenis investasi yang Anda pertimbangkan.
Kemudian, prospektus juga mencantumkan informasi terkait dengan Manajer Investasi yang bertanggung jawab dalam mengelola dana tersebut.
Pengetahuan tentang pengalaman, track record, dan strategi investasi dari Manajer Investasi dapat memberikan wawasan yang berharga terkait prospek investasi yang Anda rencanakan.
Tidak hanya itu, prospektus juga mencantumkan nama bank kustodian yang terlibat dalam mengamankan aset-aset dari reksadana tersebut.
Peran bank kustodian dalam menjaga keamanan dana investor sangatlah penting dan menjadi salah satu aspek yang perlu diperhatikan.
Selain informasi-informasi tersebut, prospektus juga akan memaparkan izin dan tujuan dari reksadana tersebut secara terperinci.
Ini meliputi informasi tentang apa yang diharapkan dicapai oleh reksa dana tersebut, serta batasan-batasan yang diatur untuk pengelolaan dana tersebut.
Tak kalah penting, prospektus juga akan membahas biaya-biaya yang terkait dengan transaksi investasi. Ini termasuk biaya transaksi, biaya manajemen investasi, dan biaya lain yang perlu diperhitungkan dalam perencanaan investasi Anda.
Jadi, sebelum Anda memutuskan untuk berinvestasi, sangat disarankan untuk membaca dan memahami prospektus dengan seksama.
Dengan memahami informasi yang terdapat di dalamnya, Anda dapat membuat keputusan investasi yang lebih terinformasi dan sesuai dengan tujuan serta kebutuhan keuangan Anda.
5. Pastikan platform reksadana memenuhi metrik
Mengevaluasi reksadana melalui metrik tertentu bisa menjadi panduan yang berguna dalam memilih produk investasi yang tepat.
Berikut adalah beberapa pengukuran kunci yang bisa menjadi pertimbangan:
Asset Under Management (AUM)
Jumlah dana yang dikelola oleh Manajer Investasi memberikan gambaran tentang seberapa besar kepercayaan publik terhadap reksadana tersebut.
AUM yang besar seringkali menandakan kepercayaan investor terhadap kemampuan manajer dalam mengelola dana tersebut.
Expense Ratio
Persentase biaya operasional yang dibutuhkan oleh Manajer Investasi untuk mengelola dana merupakan faktor penting.
Expense ratio yang rendah bisa mengindikasikan efisiensi dalam pengelolaan, sehingga investor dapat memperoleh potensi keuntungan yang lebih besar.
Maximum Drawdown
Pengukuran ini menunjukkan penurunan terbesar nilai reksadana dari puncak tertingginya hingga terendahnya.
Ini memberikan gambaran tentang seberapa besar risiko yang mungkin dihadapi oleh investor. Semakin kecil maximum drawdown, semakin kecil risiko investasi tersebut.
Memahami dan mengevaluasi reksadana berdasarkan metrik-metrik ini dapat membantu Anda dalam membuat keputusan investasi yang lebih terinformasi.
Selain mempertimbangkan profil risiko pribadi, tujuan keuangan, dan durasi investasi, penggunaan metrik-metrik ini juga dapat menjadi panduan yang berguna untuk memilih reksadana yang sesuai dengan kebutuhan dan toleransi risiko Anda.
Sumber: Republik Indonesia