Ilustrasi. Korban bullying bisa terjadi di mana-mana, tak terkecuali dari lingkungan keluarga dan orang-orang dekat lainnya. (Dok. Freepik) |
PEWARTA, LIFESTYLE - Pandangan umum tentang perundungan (bullying) sering kali terbatas pada lingkungan sekolah atau tempat kerja. Namun kenyataannya, aksi bully juga bisa terjadi di dalam lingkungan keluarga apapun bentuknya.
Individu yang melakukan bullying tersebut bisa jadi merupakan orang terdekat, seperti saudara kandung, orangtua, atau bahkan kerabat lainnya.
Dalam situasi ini, penting untuk mengetahui langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi perilaku tersebut atau upaya melindungi diri dari dampak psikologisnya.
Seperti dijelaskan dalam artikel ini, berikut adalah cara-cara untuk menanggapi perundungan dari keluarga agar kondisi mental tetap kuat dan terjaga.
Cara menghadapi bully di lingkungan keluarga
Setidaknya ada 5 tips menghadapi bullying dari keluarga, termasuk cara membuat mental kuat dan setegar karang saat mendapatkan perundungan dari orang-orang terdekat.
Diharapkan, dengan mengetahui seluk-beluk bullying tersebut, siapapun akan lebih terasah mentalnya saat berada di posisi yang tidak mengenakkan itu.
Langsung saja, inilah penjelasan lengkap cara menghadapi bullying dari keluarga dan orang terdekat.
1. Berbicara dengan orang lain
Menurut saran yang diberikan oleh Gordon, dalam menghadapi situasi perundungan di lingkungan keluarga, penting untuk mencari seseorang yang bisa dipercaya untuk berbicara.
Menyampaikan pengalaman kepada teman dekat yang dapat memberikan dukungan menjadi faktor kunci dalam menjalani proses ini.
Namun, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih orang yang tepat untuk berbagi pengalaman tersebut.
Dalam mencari pendengar yang tepat, perlu dihindari orang yang suka menyebarkan gosip atau membuat situasi menjadi lebih kompleks.
Justru, carilah individu yang dapat memberikan dukungan emosional saat situasi perundungan sedang terjadi.
Meskipun ada kecenderungan untuk berbagi dengan anggota keluarga, penting untuk menyadari bahwa reaksi dari anggota keluarga bisa menjadi kontraproduktif dan memperkeruh situasi.
Menceritakan kepada seseorang yang mampu menjaga kerahasiaan informasi dan tidak akan memperburuk situasi sangatlah penting.
Sebagai dampak positifnya, berbicara kepada seseorang yang dipercaya dapat mengurangi perasaan terisolasi dan kesepian yang sering kali muncul dalam situasi perundungan.
Ini juga bisa menjadi langkah awal yang kuat untuk mendapatkan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan dalam mengatasi tantangan ini.
Dalam menghadapi perundungan di dalam keluarga, penting untuk tidak merasa sendirian atau terisolasi.
Berbicara kepada seseorang yang dapat dipercaya bukan hanya membuka ruang untuk didengar, tetapi juga memberikan kesempatan untuk menerima dukungan yang sangat diperlukan.
Dengan cara ini, kita tidak hanya dapat membagikan beban yang dirasakan, tetapi juga memperoleh bantuan emosional yang akan memperkuat dalam menghadapi situasi yang sulit seperti perundungan di dalam lingkungan keluarga.
Baca juga: 4 Alasan Generasi Lama Merasa Lebih Baik Dibanding Gen Z
2. Jangan terlalu dipikirkan/ambil hati
Menghadapi perilaku bullying dari anggota keluarga, penting untuk memahami bahwa serangan tersebut seringkali lebih berkaitan dengan ketidakamanan dan kebutuhan mereka untuk merasa kuat daripada tentang kita sebagai individu.
Sebagaimana diungkapkan oleh Dr. Zlatin Ivanov, seorang psikiater, menanggapi dengan tenang bisa menjadi tantangan, namun, menjaga diri agar tidak mengambilnya secara pribadi adalah kunci.
Lebih jauh, Dr. Ivanov menyoroti bahwa merasa kesal atau marah hanya akan memperkuat siklus agresi si pembuli.
Untuk menjaga ketenangan dalam situasi ini, fokuslah pada kesehatan fisik dan mental. Aktivitas yang memberikan kebahagiaan dan perhatian pada diri sendiri dapat membantu menjaga keseimbangan emosional.
Mendengar saran dokter, menjaga pola makan sehat, beraktivitas secara teratur, dan memastikan istirahat yang cukup adalah hal yang sangat penting untuk merasa baik secara keseluruhan.
Dr. Ivanov juga menekankan pentingnya melakukan hal-hal yang meningkatkan kenyamanan dan kebahagiaan pribadi.
Mandi panjang yang menenangkan, menciptakan suasana dengan lilin beraroma, atau menonton film yang menginspirasi emosi positif dapat menjadi bentuk terapi diri yang membantu dalam menghadapi situasi sulit.
Kuncinya adalah untuk terus terkoneksi dengan diri sendiri secara penuh kasih sayang. Ini tidak hanya membantu dalam menjaga kestabilan emosi, tetapi juga membentuk fondasi yang kuat untuk mengatasi dan memahami lebih baik situasi perundungan di dalam keluarga.
Baca juga: Cara Menjadi Pemimpin Inklusif di Lingkungan Kerja, Ikuti 5 Tips Ini Agar Jadi Pimpinan Berjiwa Leadership
3. Bersikap lebih tegas
Menurut Sherry Gordon, seorang penulis dan life coach bersertifikat, kunci utama dalam menghadapi situasi perundungan adalah dengan bersikap tegas dan berdiri untuk diri sendiri.
Bersikap tegas di sini bukan sekadar menjadi keras atau membalas dengan agresi, melainkan lebih kepada kemampuan untuk menyampaikan perasaan dengan jujur tanpa terlalu terpengaruh oleh gelombang emosi yang muncul.
Gordon menekankan pentingnya mempertahankan sikap tegas dengan menggunakan pernyataan yang fokus pada pikiran dan perasaan pribadi tanpa menuduh atau mengkritik pihak pelaku.
Dengan menjaga kesadaran akan bagaimana kita menyampaikan pesan, dengan tetap menjaga sikap tubuh yang positif, seperti menjaga kontak mata dan mempertahankan postur tubuh yang tegak, kita mampu menguatkan posisi dalam menghadapi perundungan.
Menurut Gordon, meskipun hasil akhirnya tidak selalu dapat diprediksi, yang terpenting adalah telah berani untuk membela diri dan menyampaikan perasaan secara tegas.
Ini memberi kekuatan psikologis yang penting dalam menjaga harga diri dan menunjukkan bahwa kita tidak bersedia terus menerima perlakuan yang tidak pantas.
Dengan bersikap tegas, kita mampu menegaskan batasan serta menuntut penghargaan terhadap hak dan perasaan kita sebagai individu, tanpa terjebak dalam lingkaran perundungan yang berkepanjangan.
Baca juga: 3 Kebiasaan Orang Swiss yang Bikin Mereka Awet Muda, Ternyata Ini Rahasianya
4. Menetapkan batasan
Menetapkan batasan terhadap anggota keluarga yang melakukan perundungan merupakan langkah penting dalam melindungi diri.
Penting untuk memahami batas-batas serta nilai-nilai pribadi yang harus dijaga, sambil tetap mengakui emosi dan perasaan yang muncul akibat perundungan yang dialami dari mereka.
Dr. Ivanov menekankan bahwa melibatkan diri dalam self-care menjadi prioritas saat menetapkan batasan ini.
Ini membantu menjaga kesehatan secara emosional, fisik, dan mental. Namun, yang tak kalah penting adalah mengambil tanggung jawab penuh atas batasan yang kita tetapkan, karena kita memiliki hak untuk menyesuaikannya sesuai kebutuhan.
"Saat dihadapkan pada serangan, sangatlah sulit untuk tidak merespons dengan balasan. Namun, upayakan untuk menjadi pribadi yang lebih baik dengan tidak terlibat dalam permainan mereka," tegas Ivanov.
"Jika serangan berlanjut, penting untuk dengan tegas meminta agar mereka menghentikannya. Jika mereka tetap melanjutkan perilaku tersebut, lebih baik untuk meninggalkan situasi dan berusaha sebaik mungkin untuk tidak terlibat lebih jauh. Dalam setiap interaksi, menjaga penggunaan bahasa yang sopan dan tidak terbawa emosi adalah kunci." tambahnya.
Dengan demikian, menjaga komunikasi yang baik dan terhormat sambil memegang teguh batasan pribadi merupakan langkah penting dalam mengatasi perundungan di dalam lingkungan keluarga.
Baca juga: Manfaat Penting Konsultasi Pernikahan, Bisa Bikin Hubungan Langgeng dan Awet
5. Hindari menunjukkan emosi
Ketika berurusan dengan pelaku perundungan di lingkungan keluarga, menjaga ketenangan dan menahan diri untuk tidak bereaksi dengan kemarahan atau frustrasi adalah kunci utama.
Penting untuk diingat bahwa, meskipun tidak bisa mengontrol perilaku pelaku perundungan, kita memiliki kendali penuh atas cara kita meresponsnya.
Selain memilih untuk meninggalkan situasi atau mengambil sikap yang menentang perlakuan buruk, kita juga harus berhati-hati untuk tidak memberikan apa yang diinginkan oleh pelaku perundungan.
Reaksi negatif atau emosional seringkali memberi kepuasan bagi pelaku yang ingin menguasai atau mengganggu kita.
Dengan tetap tenang, kita tidak memberi peluang bagi mereka untuk memperoleh respons yang mereka harapkan.
Menghindari terperangkap dalam dinamika yang sama dengan pelaku perundungan adalah penting. Dalam situasi ini, upaya untuk tetap tenang, bersikap hormat, dan menjaga martabat diri sangatlah krusial.
Ini bukan hanya tentang mempertahankan kendali atas diri sendiri, tetapi juga untuk memastikan bahwa pelaku perundungan tidak berhasil mengubah sikap atau perilaku kita.
Dengan mempertahankan tingkat yang tinggi dari kewajaran dan menghindari reaksi yang serupa, kita menunjukkan bahwa tidak ada ruang bagi perlakuan buruk dan bahwa kita tetap teguh dalam menghadapi situasi yang sulit ini.
Jika telah memahami sejumlah poin di atas, maka mulailah belajar bersikap dewasa dengan selalu tenang dan sebisa mungkin meredam emosi saat di-bully oleh siapapun, tak terkecuali dari orang-orang terdekat.