Perbedaan Broker dan Dealer dalam dunia investasi. (Ilustrasi: Freepik/Edited: Pewarta.co.id) |
PEWARTA, BISNIS - Dalam dunia investasi, peran broker dan dealer memegang peranan penting. Kedua entitas ini seringkali menjadi titik fokus dalam transaksi keuangan.
Namun, seringkali ada kebingungan terkait perbedaan antara keduanya. Dalam artikel ini, akan dibahas secara mendalam lima perbedaan utama antara broker dan dealer dalam konteks investasi.
Dengan memahami perbedaan esensial ini, investor dapat memiliki pemahaman yang lebih baik dalam memilih entitas yang sesuai dengan kebutuhan investasi mereka.
Perbedaan broker dan dealer dalam investasi
Ada 5 poin utama yang membedakan broker dan dealer dalam investasi. Hal ini jelas harus diketahui oleh para investor, utamanya para pemula yang baru memulai langkahnya di ranah investasi.
Untuk selengkapnya, simak penjelasan terkait perbedaan broker dan dealer dalam investasi berikut ini.
1. Beda istilah julukan
Dalam dinamika pasar keuangan yang kompleks, peran serta julukan yang melekat pada broker dan dealer mencerminkan kedalaman fungsionalitas dan kepentingan masing-masing entitas ini.
Sebagai "agen" dalam pasar investasi, broker menjadi titik sentral dalam menghubungkan antara pihak yang ingin menjual dan membeli.
Mereka tidak hanya menyediakan akses ke berbagai instrumen keuangan, tetapi juga memastikan setiap transaksi berlangsung lancar dan sesuai dengan kebutuhan serta keinginan klien mereka.
Dengan keahlian mereka dalam menavigasi pasar yang kompleks, broker memberikan nilai tambah dengan menyediakan analisis pasar dan saran investasi yang relevan.
Di sisi lain, dealer sering dijuluki sebagai market maker karena perannya yang unik dalam menciptakan dan mempertahankan likuiditas di pasar.
Mereka bertindak atas nama diri sendiri, menjadi pihak yang siap untuk membeli atau menjual aset keuangan pada harga tertentu.
Melalui keterlibatannya yang aktif dalam pembelian dan penjualan, dealer memiliki kontrol atas penawaran dan permintaan di pasar tertentu. Dengan demikian, mereka secara langsung memengaruhi harga dan likuiditas, menjadikan pasar lebih dinamis.
Memahami perbedaan esensial antara broker dan dealer menjadi krusial bagi para pelaku pasar.
Sementara broker memainkan peran sebagai perantara yang membantu klien meraih tujuan investasi mereka, dealer menciptakan dan menjaga likuiditas di pasar dengan aktif berpartisipasi dalam transaksi.
Kedua entitas ini memainkan peran yang penting dalam memastikan kelancaran operasi pasar keuangan global.
Kehadiran mereka memberikan keyakinan kepada para investor akan ketersediaan pasar dan membantu dalam mencapai efisiensi perdagangan.
Dalam dinamika yang terus berubah, peran serta julukan ini menjadi penanda penting bagi kompleksitas dan keterlibatan dalam dunia investasi.
2. Beda aktivitas yang dilakukan
Dalam pasar sekunder, peran seorang broker menjadi krusial sebagai perantara keuangan antara penjual dan pembeli sekuritas.
Mereka bertindak atas nama klien mereka, memfasilitasi proses jual-beli sekuritas di pasar sekunder.
Broker memiliki tanggung jawab untuk menjalankan instruksi klien dengan tepat dan efisien, menjaga agar setiap transaksi berjalan sesuai dengan keinginan dan tujuan investasi yang diinginkan.
Kemampuan mereka dalam memahami pasar, mengeksekusi perdagangan, dan memberikan saran yang relevan membuat broker menjadi mitra yang penting bagi investor dalam memenuhi kebutuhan investasi mereka.
Di sisi lain, dealer berperan sebagai entitas yang aktif dalam melakukan aktivitas trading di pasar keuangan.
Mereka beroperasi atas kepentingan diri sendiri atau perusahaan yang mereka wakili. Sebagai market maker, dealer memiliki tanggung jawab untuk menciptakan likuiditas di pasar dengan menjadi pihak yang siap membeli atau menjual aset keuangan.
Dalam hal ini, dealer memiliki kebebasan untuk mengambil risiko dan mengembangkan strategi trading sesuai dengan tujuan dan keputusan internal perusahaan mereka.
Aktivitas trading yang dilakukan dealer tidak hanya membentuk likuiditas, tetapi juga memengaruhi harga dan dinamika pasar secara keseluruhan.
Perbedaan krusial antara broker dan dealer terletak pada orientasi transaksi mereka. Broker beroperasi untuk kepentingan klien, menjalankan instruksi yang diberikan untuk membeli atau menjual sekuritas di pasar sekunder.
Sebaliknya, dealer terlibat dalam trading untuk kepentingan diri mereka sendiri atau perusahaan yang mereka representasikan.
Mereka menjadi pihak yang aktif dalam menciptakan likuiditas dan berpartisipasi dalam aktivitas pasar dengan tujuan meraih keuntungan bagi entitas yang mereka wakili.
Pemahaman akan peran masing-masing entitas ini penting bagi investor dalam memilih strategi investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan mereka.
3. Beda sistem komisi
Seorang broker memperoleh penghasilan dari komisi yang dihasilkan dari nilai investasi yang dilakukan oleh kliennya.
Mereka memperoleh bagian dari nilai transaksi yang mereka fasilitasi, yang berarti semakin besar nilai investasi yang dilakukan oleh klien, semakin tinggi pula komisi yang diperoleh oleh broker.
Namun, penting dicatat bahwa komisi ini tidak bergantung pada apakah nilai investasi saham tersebut naik atau turun.
Di sisi lain, dealer tidak mendapatkan komisi karena mereka melakukan aktivitas trading untuk kepentingan diri mereka sendiri atau perusahaan yang mereka wakili.
Profit yang diperoleh oleh dealer sejalan dengan keuntungan yang mereka dapatkan dari transaksi yang berhasil. Sebaliknya, jika terjadi kerugian, dealer juga bertanggung jawab untuk menanggungnya sendiri.
Jadi, dealer memperoleh penghasilan dari keuntungan yang mereka dapatkan dalam aktivitas trading. Semakin besar keuntungan yang diraih, semakin besar pula penghasilan yang mereka peroleh.
Namun, kerugian juga menjadi tanggung jawab pribadi atau entitas yang mereka wakili. Hal ini menunjukkan bahwa dealer memiliki risiko finansial yang lebih besar, karena mereka tidak hanya memperoleh keuntungan dari transaksi yang berhasil, tetapi juga menanggung kerugian yang terjadi.
4. Perbedaan kebebasan transaksi
Perbedaan kebebasan dalam bertransaksi antara seorang broker dan dealer memang mencerminkan sifat dan peran masing-masing di pasar keuangan.
Seorang broker bertindak sesuai dengan keinginan dan instruksi dari klien mereka atau sesuai dengan aturan yang berlaku.
Mereka mempertimbangkan preferensi dan kebutuhan klien dalam menjalankan transaksi, memastikan bahwa setiap tindakan yang diambil sejalan dengan tujuan investasi yang diinginkan oleh klien.
Sebaliknya, seorang dealer memiliki kebebasan yang lebih besar dalam mengambil keputusan transaksi. Mereka tidak terikat pada instruksi klien, tetapi fokus pada aktivitas trading yang dapat menghasilkan profit maksimal bagi diri mereka sendiri atau perusahaan yang mereka wakili.
Keputusan yang diambil oleh seorang dealer tidak dipengaruhi oleh pihak lain, memberikan kebebasan penuh untuk mengembangkan strategi trading yang sesuai dengan tujuan profitabilitas yang mereka kejar.
Jadi, sementara broker cenderung beroperasi sesuai dengan kebutuhan klien atau aturan yang berlaku, dealer memiliki kebebasan lebih besar dalam mengambil keputusan tanpa terikat oleh instruksi dari pihak lain.
Hal ini mencerminkan perbedaan mendasar dalam keterlibatan dan independensi masing-masing entitas di pasar keuangan.
5. Keahlian dalam investasi
Kecakapan dalam investasi menjadi kunci utama bagi seorang broker karena mereka bertanggung jawab atas investasi banyak klien.
Broker umumnya memiliki latar belakang pendidikan yang terkait dan sering kali mengejar banyak sertifikasi untuk memastikan mereka memiliki pemahaman dan standar profesional yang tinggi di bidang investasi.
Ini memungkinkan mereka untuk memberikan nasihat yang terinformasi dan melakukan investasi dengan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan investasi klien.
Di sisi lain, seorang dealer tidak diwajibkan memiliki latar belakang pendidikan yang spesifik.
Namun, menurut saran dari Indeed, memiliki gelar sarjana dalam bidang bisnis dan administrasi dapat memberikan dasar yang kuat untuk menjadi seorang dealer yang sukses.
Meskipun tidak ada syarat formal yang mengikat, memiliki pemahaman yang kuat tentang pasar keuangan dan kemampuan analisis yang baik menjadi kunci dalam kesuksesan seorang dealer.
Perbedaan persyaratan pendidikan antara broker dan dealer mencerminkan fokus berbeda dalam tanggung jawab mereka.
Broker dituntut memiliki pengetahuan yang mendalam tentang investasi untuk mengelola portofolio klien dengan bijak, sementara dealer cenderung menekankan pemahaman yang kuat terhadap pasar keuangan dan kemampuan analisis yang solid.