Ilustrasi. Mengajari anak menabung. |
PEWARTA.CO.ID - Keuangan adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan. Oleh karena itu, penting untuk mengajarkan anak sejak dini bagaimana mengatur keuangan agar tidak boros.
Dengan keterampilan ini, anak akan memiliki kemampuan untuk mengelola uangnya sendiri secara bijaksana untuk masa depan.
Dalam artikel ini dijelaskan beberapa cara untuk mengajari anak untuk mengatur keuangan agar tidak boros.
Meski terkadang dianggap sepele, namun dampaknya dapat bermanfaat jika pola ini menjadi kebiasaan si anak.
Cara mengajari anak mengatur keuangan
Sedikitnya ada 6 poin penting sebagai metode cara mengajari anak mengatur keuangan.
Keenam cara tips ini cukup sederhana, namun besar dampaknya untuk mengubah kebiasaan boros menjadi hemat dan bijak mengelola uang.
Langsung saja simak enam tips mengajari anak mengatur keuangan berikut ini;
1. Berikan pemahaman tentang nilai uang
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah memberikan pemahaman kepada anak tentang nilai uang.
Berikan penjelasan bahwa uang tidak bisa didapatkan dengan mudah dan harus dijaga dengan baik.
Uang dapat digunakan untuk membeli barang dan jasa yang dibutuhkan, tetapi juga dapat habis jika digunakan secara boros.
Anda dapat memulai dengan menjelaskan perbedaan antara kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan adalah barang atau jasa yang diperlukan untuk bertahan hidup, sedangkan keinginan adalah barang atau jasa yang tidak diperlukan tetapi diinginkan.
Anda juga dapat mengajak anak untuk melihat bagaimana uang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya, Anda dapat mengajak anak berbelanja ke supermarket dan menjelaskan bagaimana harga barang-barang dihitung.
Baca juga: Tips Mengatur Keuangan Bagi Milenial Agar Tak Terjerat Pinjol
2. Ajak anak untuk menabung
Menabung adalah salah satu cara untuk mengelola keuangan dengan baik. Ajak anak untuk menabung sejak dini, bahkan jika hanya dengan jumlah yang kecil.
Anda dapat membelikannya berupa celengan atau membuatkan rekening tabungan khusus untuk anak.
Selain itu, Anda juga dapat membantu anak untuk menetapkan tujuan menabung. Misalnya, anak dapat menabung untuk membeli mainan, sepeda, atau barang lainnya yang diinginkan.
3. Ajak anak untuk membuat anggaran
Anggaran adalah rencana pengeluaran yang dapat membantu untuk mengelola keuangan dengan lebih baik.
Ajak anak untuk membuat anggaran untuk pengeluarannya sendiri. Latih mereka menjadi lebih cermat mengatur pengeluaran dengan mencatat setiap kebutuhan dalam catatan khusus.
Anda dapat membantu anak untuk menghitung pengeluarannya selama seminggu atau sebulan. Setelah itu, anak dapat menetapkan anggaran untuk setiap kategori pengeluarannya, seperti jajan, transportasi, dan hiburan.
Baca juga: Cara Memulai Usaha Bisnis Tanpa Harus Utang, Pemula Wajib Baca Ini
4. Biarkan anak membuat keputusan
Biarkan anak untuk membuat keputusan terkait pengeluarannya sendiri. Anda hanya perlu memberinya nasihat dan saran, selebihnya biarkan anak untuk memutuskan apa yang ingin dibelinya.
Dengan membiarkan anak membuat keputusan, anak akan belajar untuk bertanggung jawab atas keuangannya sendiri.
5. Berikan contoh yang baik
Anak-anak akan belajar dari contoh yang diberikan oleh orangtua dan orang-orang di sekitarnya.
Oleh karena itu, sebagai orangtua penting untuk memberikan contoh yang baik dalam mengelola keuangan.
Jika Anda ingin anak Anda tidak boros, maka Anda sendiri juga harus menerapkan pola hidup hemat.
Sebaiknya hindari berbelanja secara impulsif dan hanya membeli barang yang benar-benar dibutuhkan.
Baca juga: 7 Hal yang Harus Dihindari Saat Berbisnis Makanan Agar Tak Merugi
6. Biarkan anak melakukan kesalahan
Anak-anak pasti akan melakukan kesalahan dalam mengatur keuangannya. Hal ini wajar dan merupakan bagian dari proses belajar.
Jangan memarahinya secara berlebihan jika anak melakukan kesalahan. Sebaliknya, gunakan kesalahan tersebut sebagai momen untuk mengajari anak.
Dengan mengajari anak untuk mengatur keuangan sejak dini, Anda telah memberikan bekal yang berharga untuk masa depan mereka.
Anak-anak yang memiliki keterampilan ini akan lebih siap untuk menghadapi tantangan finansial di masa depan.