GfM7GfzpGpW0BUOlGfO8TSCiBY==

Sistem Parkir Pasar Induk Among Tani Kota Batu Bakal Pakai Digital, Jukir Meradang

Sistem Parkir Pasar Induk Among Tani Kota Batu Bakal Pakai Digital, Jukir Meradang
MPC PP Kota Batu menyampaikan keberatan terkait wacana penggunaan portal gate untuk mengatur sistem parkir di Pasar Induk Among Tani. (Dok. Eko Sabdiyanto)

PEWARTA.CO.ID - Para juru parkir (jukir) di Pasar Induk Among Tani Kota Batu, Jawa Timur, tengah meradang sekaligus resah terkait wacana pemasangan portal gate oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Batu.

Portal gate tersebut nantinya akan menjadi sistem untuk mengatur parkir secara digital di Pasar Induk Among Tani.

Karenanya, para jukir mengadu kepada Diskoumdag Batu terkait keluhan itu. Mereka khawatir akan kehilangan mata pencaharian jika sistem parkir di Pasar Induk Among Tani Kota Batu tersebut memakai portal gate.

Koordinator Badan Buruh MPC Pemuda Pancasila Kota Batu Firman Edy Nugroho mengatakan, pemasangan portal gate atau parkir sistem digital akan memengaruhi nasib para jukir.

"Para jukir di sini mereka merasa bekerja sebelum pasar direvitalisasi. Karena, keputusan (pemasangan portal gate -RED) dinilai cukup merugikan pendapatan sebagai tukang parkir di sini," kata Edy dikutip BacaMalang.com, Jumat (6/10/2023).

"Kalau itu sampai terjadi, tentu saja akan mengancam pekerjaan dan menambah angka pengangguran di Kota Batu," lanjutnya.

Terkait keterlibatan MPC Pemuda Pancasila (PP) yang aktif memperjuangkan nasib jukir konvensional itu, Edy menyebut karena mayoritas jukir sejak pasar direvitalisasi sebagian besar dari Badan Buruh MPC PP Kota Batu.

"Apalagi jukir di sini kebanyakan merupakan Badan Buruh MPC PP Kota Batu, sehingga kami ikut mencari jalan keluar atau solusi tentang regulasi yang dicetuskan Pj. Wali Kota melalui Diskoumdag Pemkot Batu," ujarnya.

Edy menyebut pemerintah seharusnya mengedepankan kearifan lokal terkait sistem parkir di pasar Batu. Karena hal itu dapat memberdayakan masyarakat Batu utamanya yang sudah mencari nafkah sejak sebelum pasar direvitalisasi.

"Karena saat ini sudah ada 81 jukir yang terancam menganggur, lalu bagaimana nasib keluarga mereka yang hanya menggantungkan hidupnya di lahan parkir," ujarnya.

"Maka dari itu kita berupaya agar Pemkot Batu mau memikirkan masyarakat, tanpa merampas lahan pekerjaan jukir yang lama," sambungnya.

Menanggapi aspirasi MPC Pemuda Pancasila Kota Batu tersebut, Kepala UPT Pasar Induk Among Tani Kota Batu Agus Suyadi mengaku akan segera berkoordinasi dengan pemangku kewenangan terkait.

"Sementara masih belum ada retribusi apapun baik abonemen lapak hingga parkir. Namun setidaknya, dua sampai tiga bulan memang tidak penarikan apapun," tegasnya.

***
Dapatkan berita Indonesia terkini viral 2025, trending, serta terpopuler hari ini dari media online Pewarta.co.id melalui platform Google News.

Ketik kata kunci lalu Enter