GfM7GfzpGpW0BUOlGfO8TSCiBY==

Pengemudi Honda Jazz Tabrak Kios Bensin Eceran di Malang Bantah Dalam Kondisi Mabuk


Pengemudi Honda Jazz Tabrak Kios Bensin Eceran di Malang Bantah Dalam Kondisi Mabuk
Kondisi mobil Honda Jazz bernopol N-214 terbakar usai menabrak rak bensin di kawasan Klojen, Kota Malang, Minggu (10/9) dini hari WIB. (Dok. UPT Damkar Kota Malang).

PEWARTA.CO.ID - Sebuah insiden mobil Honda Jazz bernopol N-214 menabrak kios bensin eceran di Kota Malang, terjadi pada Minggu (10/9/2023), dini hari WIB.

Sontak insiden yang terjadi sekitar pukul 03.40 WIB itu menghebohkan warga sekitar.

Kobaran api yang membesar membuat seluruh bodi mobil hangus terbakar. Beruntung tim UPT Pemadam Kebakaran Kota Malang bergerak cepat ke lokasi kejadian untuk memadamkan api.

Sempat muncul dugaan pengemudi menyetir mobil nahas tersebut dalam kondisi mabuk, sehingga menabrak kios bensin eceran yang berada di kawasan Jalan Mayjen Panjaitan, Kecamatan Klojen, Kota Malang tersebut.

Namun pengemudi yang diketahui bernama M Wira tersebut membantah bahwa dirinya di bawah pengaruh alkohol.

Wira yang juga seorang mahasiswa itu mengungkapkan, dirinya tidak sedang mabuk, tetapi dalam keadaan ngantuk berat.

"Waktu itu saya nyetir sendirian mau pulang ke rumah dengan posisi yang mengantuk berat. Saya paksain nyetir karena udah pagi, pas sampe lokasi saya kaget karena terlalu ke tengah jalan, jadi banting setir ke kiri tapi kebablasan," ungkap Wira melalui keterangan tertulis yang diterima Pewarta.co.id, Minggu (10/9).

Bahkan, dalam kondisi mencekam tersebut dirinya justru menjadi korban kejahatan oleh orang tak bertanggungjawab.

Alih-alih mendapat pertolongan, barang berharga miliknya seperti tas yang berisi dokumen penting, ATM, dompet, hingga SIM, justru dijarah oleh orang jahat yang berada di sekitar lokasi kejadian.

"Sedihnya lagi, kondisi saya terkena musibah malah jadi korban penjarahan. Tas saya yang berisi dompet dengan kartu-kartu ATM, SIM A dan SIM C, kunci mobil, kunci motor, charger juga ikut hilang," ujarnya.

Ironisnya, selain menjadi korban kecelakaan tunggal dalam peristiwa itu, selain juga menjadi korban penjarahan, dirinya justru dituduh menyetir dalam keadaan mabuk.

"Dan lebih parahnya lagi, saya malah dituduh nyetir dalam kondisi mabuk, padahal orang lagi kena musibah, kena jarah malah ada aja yang memberitakan negatif," sesalnya.

Wira juga menyayangkan banyaknya pemberitaan tentang insiden yang melibatkan dirinya itu tidak sesuai dengan fakta. Karena ia belum sempat mengeluarkan pernyataan apapun mengenai kejadian yang sebenarnya tetapi sudah muncul kabar dari saksi yang hanya bersifat spekulatif.

"Sebuah hal yang patut untuk disayangkan, karena pemberitaan-pemberitaan yang beredar, seharusnya menjunjung tinggi keadilan dan porsi sudut pandang dalam penggalian informasi. Padahal orang lagi kena musibah malah ada aja yang diberitakan tanpa konfirmasi, udah mobil nabrak malah saya jadi korban penjarahan," tandasnya.

***
Dapatkan berita Indonesia terkini viral 2025, trending, serta terpopuler hari ini dari media online Pewarta.co.id melalui platform Google News.

Ketik kata kunci lalu Enter