Ilustrasi. Tips agar bisnis UMKM tetap eksis dan bertahan dari ketatnya persaingan. |
PEWARTA.CO.ID - Membangun sebuah bisnis memang mudah, namun mempertahankannya adalah bagian tersulit bagi pengusaha.
Hal itu juga yang kerap dialami sejumlah pelaku UMKM, di mana pada awal merintis seolah memiliki semangat menggebu-gebu. Tetapi saat bisnisnya mulai goyang karena persaingan, di situlah ujian dimulai.
Tak jarang, mereka yang kewalahan menghadapi persaingan kemudian memutuskan untuk berhenti mengembangkan bisnis. Padahal, ada sejumlah cara bagi UMKM agar bisnisnya tetap bisa bertahan.
Seperti dijelaskan dalam artikel ini, di mana Anda selaku UMKM diharuskan terus berinovasi dalam memenuhi kebutuhan pasar.
Selain itu, sifat kreatif dan peka terhadap tren juga berperan penting terhadap kelangsungan bisnis tersebut.
Berikut 6 tips agar bisnis UMKM tetap bertahan saat berada pada kondisi persaingan yang ketat meski di kolam market yang luas.
6 tips agar bisnis UMKM tetap bertahan
Sedikitnya ada enam cara yang bisa dilakukan oleh pelaku UMKM untuk memastikan bisnisnya tetap bisa memiliki daya saing yang kuat menghadapi serangan kompetitor.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut keseluruhan tips agar bisnis UMKM tetap bertahan tersebut.
1. Gunakan platform pemasaran yang potensial
Saat ini ada banyak platform pemasaran yang bisa dimanfaatkan oleh marketing. Jika dulu hanya berfokus pada metode konvensional, namun kini disarankan untuk juga memasuki ranah digital.
Adapun opsi yang bisa digunakan di antaranya marketplace, e-commerce, media sosial, dan website khusus penjualan/landing page.
Jika memungkinkan, buatlah iklan berbayar dengan menganggarkan budget khusus sebagai upaya meningkatkan brand awareness dari produk tersebut.
Lambat laun, orang-orang yang sering melihat iklan Anda maka akan semakin kuat ingatannya terhadap merek dagang yang Anda jalankan saat ini.
Namun, jika belum berpengalaman terkait teknisnya, Anda bisa memanfaatkan jasa digital marketing yang sudah banyak tersedia di internet. Umumnya, jasa tersebut menawarkan beragam paket beriklan, bahkan ada yang dikhususkan untuk bisnis UMKM.
2. Jaga reputasi layanan
Usaha mempertahankan eksistensi bisnis berarti harus paham bagaimana cara memperlakukan konsumen yang baik.
Dengan pelayanan yang optimal maka akan membuat kesan positif di ingatan konsumen, bahwa produk Anda tak sekadar menawarkan rasa, tetapi juga kemudahan, keamanan, serta yang paling utama adalah kenyamanan selama bertransaksi.
Namun Anda harus sadar juga, jika menjaga reputasi tersebut tak bisa hanya dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Tetapi harus dilakukan secara terus-menerus jika ingin bisnis tetap berjalan sebagaimana yang diharapkan.
Bila perlu, jaga hubungan baik dengan konsumen dengan kerap berinteraksi dengan mereka. Misalnya, saat terjadi penjualan, maka usahakan mengetahui latar belakang pembeli, seperti nama lengkap, alamat, nomor kontak, hingga pekerjaan mereka.
Dan tiba saatnya ketika konsumen tersebut berulang tahun, jangan segan mengirimkan ucapan meski hanya sekadar basa-basi. Kirimkan apapun format ucapan tersebut ke kontak mereka yang sudah Anda miliki sebelumnya.
3. Jaga mutu produk
Bagi pebisnis, soal mutu pasti akan menjadi prioritas. Namun terkadang hal ini akan menurun dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.
Padahal, sampai kapanpun konsumen akan mengukur mutu sebagai parameter untuk memutuskan tetap berlangganan atau menyudahi hubungan kepercayaan terhadap produk.
Oleh karena itu, menjaga kualitas produk menjadi hal penting yang tak boleh dilupakan sekalipun angka pesanan produk terus meningkat. Pastikan jaminan mutu tetap terjaga di saat permintaan pasar terus naik.
Karena Anda harus sadar betul, bahwa setiap periodenya akan selalu ada kompetitor baru entah dengan produk serupa atau berbeda sekalipun yang turut meramaikan persaingan di pasar.
Saat kompetisi kian ketat dengan hadirnya pelaku usaha baru, maka konsumen akan mulai membandingkan kualitas mutu produk Anda dengan lainnya.
4. Tampilan menarik
Tampilan kemasan suatu produk akan menjadi hal vital pertama yang dinilai oleh calon konsumen. Bahkan, hanya dari kemasan saja bisa menjadi faktor yang membuat orang untuk membeli.
Jauh sebelum menilai soal rasa, packaging yang terlihat rapi dan elegan juga bakal memengaruhi sisi emosional pembeli karena visual yang dianggap menarik.
Karena dari perspektif konsumen, kemasan yang baik akan membawa alam bawah sadar mereka untuk menciptakan persepsi bahwa produk tersebut enak.
Oleh sebab itu, bagi pelaku UMKM terutama di bidang makanan kemasan, hal ini sangatlah penting. Mulailah berinvestasi dalam bentuk mesin pengemas agar produk Anda terlihat cantik dan menarik saat dilempar ke pasaran.
Dengan bantuan mesin packaging itu, sekaligus membuat efektivitas waktu produksi dapat dipersingkat, yang otomatis juga akan menghemat pengeluaran pasca produksi menjadi lebih efisien.
Mesin pengemas liquid, salah satu produk Winapack. (Dok. Winapack.com) |
Untuk pembelian alat pengemas tersebut bisa dilakukan melalui internet. Salah satunya seperti yang disediakan oleh Winapack.
Winapack merupakan perusahaan manufaktur pembuatan mesin kemasan otomatis yang telah berdiri sejak 1995.
Selain telah berpengalaman selama puluhan tahun, Winapack juga memiliki banyak keunggulan layanan, seperti produk berkualitas, pembayaran mudah, layanan profesional, hingga konsultasi secara gratis.
Agar lebih jelas mengenai informasi seputar Winapack, silakan akses website resminya di www.winapack.com.
5. Ikuti tren dan selera pasar
Pebisnis untuk terus berinovasi dengan penyesuaian diri secepat pergerakan pasar. Karena sejak era digital, semua hal dapat berubah secara dinamis dalam periode waktu yang cepat pula.
Maka jika tak dapat beradaptasi terhadap perubahan tren, bukan tidak mungkin market akan beralih ke produk lain yang dirasa lebih populer.
Seharusnya tidak terlalu sulit untuk mengetahui tren apa yang sedang terjadi hingga menjadi kegemaran masyarakat. Caranya cukup peduli terhadap segal hal yang lagi banyak dibicarakan oleh warganet di ruang digital seperti media sosial, forum, ataupun platform video YouTube.
Meski sebenarnya produk Anda ditujukan untuk kalangan tertentu, misalnya kaum milenial, maka tak ada salahnya mengadopsi tren yang sedang populer itu ke dalam konten iklan.
Dengan begitu produk UMKM akan dinilai selalu dinilai relevan pada apapun situasinya. Jadi, jangan segan untuk terus peduli terhadap tren, ya!
6. Lakukan analisis pasar
Setelah menerapkan beberapa poin tips di atas,langkah yang tak boleh dilewatkan adalah menganalisa pasar. Cek seberapa berpengaruhnya metode yang Anda terapkan terhadap respon market.
Karena jika tidak, akan sangat sia-sia usaha berpromosi jika ternyata tidak sesuai dengan selera pasar.
Jadi, sebaiknya ukur juga seberapa besar dampak aktivitas marketing terhadap hasil yang didapatkan.
Dengan menerapkan keenam tips di atas, terlebih ditunjang dengan kekuatan marketing yang solid, maka mencapai level sukses adalah sebuah keniscayaan.
Akan tetapi, tetap dapat bertahan di saat persaingan bisnis semakin ketat pun sudah terbilang bagus bagi industri usaha kecil mikro tersebut.
Jadi, tetap semangat dan jangan berhenti mencoba inovasi baru agar bisnis UMKM Anda tetap bisa bertahan. Demikian tips mengenai cara mempertahankan eksistensi bisnis UMKM pada artikel kali ini.