Sapi kurban |
PEWARTA.CO.ID - Hari Raya Idul Adha 1444 H diperkirakan jatuh pada tanggal 28 Juni 2023. Momentum tersebut akan menjadi 'pesta' sehari bagi umat muslim untuk menikmati daging kurban.
Dari sisi pengusaha ternak, pada kesempatan yang sama akan menjadi peluang untuk menawarkan ternaknya untuk dijual pada orang yang berniat kurban tahun ini.
Bagi yang sudah terbiasa beternak tentu tidak awam dengan hitungan anggaran usaha untuk investasi sapi. Namun beda halnya bagi pedagang musiman yang baru akan berkecimpung mendekati momentum tersebut.
Dan jika salah satunya adalah Anda, maka perlu mengetahui berapa biaya investasi sapi yang nantinya dapat dijual pada saat Idul Adha 2023.
Anggaran usaha ternak sapi
Untuk memulai usaha ternak sapi diperlukan sejumlah uang yang digunakan sebagai pemodalan, mulai dari pembelian sapi, pembuatan kandang, hingga peralatan yang dibutuhkan untuk merawat sapi.
Adapun harga sapi sangat bervariasi, tergantung berat bobot dari sapi itu sendiri. Misalnya, anggaplah harga sapi adalah Rp 10 juta untuk ukuran sedang. Lalu modal pembuatan kandang Rp 1,5 juta, serta peralatan penunjang sekitar Rp 600 ribu sampai hari kurban tiba.
Dengan demikian, total modal yang harus dikeluarkan adalah Rp 12.100.000. Dan biaya operasional lainnya dapat ditekan jika Anda memiliki sepetak lahan yang bisa digunakan sebagai kandang untuk merawat sapi sampai Idul Adha tiba.
Biaya operasional perawatan sapi
Lalu bergeser pada kebutuhan biaya operasional yang juga penting untuk diketahui. Mulai dari pakan sampai vitamin demi menjaga kesehatan ternak.
Ambil contoh sebagai berikut:
- Makanan tambahan (selain rumput): Rp 100.000
- Konsentrat: Rp 600.000
- Vaksin: Rp 100.000
- Vitamin Rp 150.000
- Obat: Rp 150.000
- Kawin (tetap dianggarkan): Rp 150.000
- Listrik, air, BBM, dll: Rp 600.000
- Biaya lain-lain tak terduga: Rp 300.000
Maka dari rincian di atas, total biaya operasional yang dibutuhkan adalah sebesar Rp 2.150.000.
Penghitungan laba
Terkait laba, ambil contoh harga jual sapi adalah Rp 25 juta, meskipun nantinya dapat melalui tahap negosiasi lanjutan (tinggal mengurangi omset).
Jika omset penjualan sapi adalah Rp 25 juta lalu dikurangi modal awal ditambah biaya operasional, maka dapat diketahui laba bersih sebagai berikut:
Laba = Harga jual - Modal awal pembelian sapi + biaya operasional (dll)
25.000.000 - 12.100.000 + 2.150.000 = Rp 10.750.000
Maka kemungkinan keuntungan yang bisa didapatkan dari hasil penjualan sapi tersebut adalah sebesar Rp 10.750.000.
Memang sepintas cukup menggiurkan. Apalagi dalam waktu yang relatif singkat, dengan modal yang telah disebutkan bisa menghasil keuntungan yang cukup besar.
Namun itu semua bisa terwujud jika segala risiko dapat Anda pelajari. Karena sebenarnya proses distribusi ke konsumen sampai menemukan market yang tepat juga mempengaruhi nasib bisnis usaha sapi tersebut.
Karena hitungan tersebut akan menjadi percuma jika Anda tidak memiliki relasi dalam memasarkan hasil ternak, terlebih dengan durasi menuju Hari Raya Kurban yang tinggal sebentar lagi.
Memang idealnya bisnis ini dapat berjalan sukses jika dilakukan sejak jauh-jauh hari. Bahkan dalam hitungan tahun.
Dengan demikian, tetap berminat mendirikan usaha ternak sapi menjelang Idul Adha 1444 H apakah masih aman Anda jalankan atau tidak, semua tergantung keputusan Anda sendiri.
Namun tak ada salahnya untuk sekadar mengetahui berapa anggaran usaha ternak sapi tersebut, yang barangkali akan berguna dalam jangka waktu yang lama ke depannya.
Disclaimer:
Perhitungan di atas hanya berupa estimasi saja. Karena pada dasarnya, kebutuhan operasional dan harga juga menyesuaikan tren pasar serta kebijakan masing-masing peternak dan atau penjual. Sehingga bisa saja angka yang dijadikan contoh penghitungan memiliki perbedaan signifikan dengan realita di pasaran.