Pebisnis makanan kemasan harus menerapkan strategi untuk meningkatkan omset penjualan. (Dok. Freepik) |
PEWARTA.CO.ID - Setiap tujuan mendirikan bisnis tentu harus diiring dengan pencapaian target. Sejak dari proses persiapan hingga pemasaran harus saling berkaitan.
Bahkan tak hanya menjaga kualitas produk saja, menyiapkan branding yang baik juga tak kalah pentingnya untuk dilakukan.
Lebih-lebih jika produk yang dijual berupa makanan kemasan atau kuliner ringan yang dikonsumsi banyak orang.
Setidaknya ada 4 tips jitu untuk meningkatkan omset penjualan, di mana hal itu saling terkait demi mencapai target yang diinginkan.
Target tersebut dapat tercapai buah dari kepercayaan konsumen terhadap produk yang dipasarkan, karena dianggap telah memenuhi beberapa aspek dalam 4 tips berikut. Apa saja?
Baca juga: Cara Memulai Bisnis Online dari Awal, Pemula Wajib Simak Tips Ini Agar Sukses
1. Jenis produk kekinian
Ada banyak jenis produk makanan yang bisa dipasarkan dalam bentuk kemasan. Namun tidak semua sesuai kebutuhan market.
Sehingga tak jarang target penjualan tak tercapai karena minat dari konsumen yang rendah.
Oleh sebab itu, pilihlah jenis produk yang memang kebutuhan konsumen, bisa dengan melihat tren yang sedang berkembang.
Misalnya, produk camilan makaroni atau keripik pisang yang dibalut dengan berbagai varian rasa kini sedang menjadi tren.
Makanan tersebut memang banyak jenis dan nama brand yang melekat. Namun tak ada salahnya bagi Anda untuk masuk ke kolam yang sama sebagai kompetitor dengan nama brand Anda sendiri.
Percayalah, setiap sesuatu yang dinilai sama secara konsep, tetap akan mendapat nilai tersendiri secara value di mata market potensial yang tepat. Jadi buatlah produk makananmu memiliki nilai jual yang berbeda sesuai perkembangan tren tersebut.
Baca juga: 8 Ide Bisnis Rumahan yang Ngga Ada Matinya: Usaha Jalan, Terus Hasilkan Cuan
2. Metode promosi modern
Berpromosi adalah cara paling efektif untuk meningkatkan omset penjualan. Namun metode yang paling tepat untuk produk tidak semua bisa diaplikasikan oleh penjual.
Alih-alih mendapatkan hasil yang maksimal, yang ada konsumen sudah merasa bosan jika iklan yang ditampilkan ternyata menggunakan konsep lama yang telah usang.
Di era modern saat ini, materi promosi juga harus diperbarui. Di mana bentuk promosi modern biasanya berupa konsep iklan yang mengikuti sesuatu yang tengah menjadi tren.
Adapun contohnya seperti membuat situasi komedi (sitkom) berupa video, gambar meme, hingga membangun interaksi dengan pemirsa di media sosial meskipun tidak menjamin mereka yang berinteraksi selalu akan membeli.
Karena pada dasarnya, membangun interaksi lebih terfokus pada meningkatkan insight dan engagement akun. Barulah ketika kedua hal tersebut telah tercapai pebisnis bisa menggiring ke arah penjualan tergantung seberapa butuh produk tersebut pada mereka yang telah berinteraksi.
Baca juga: Cara Bandingkan Harga Produk Antar Marketplace Lewat Situs Ini, Biar Ngga Kepentung Lagi
3. Kemasan menarik
Sebelum produk makanan dinilai dari segi rasanya, tentu hal pertama yang bisa jadi menarik perhatian konsumen adalah kemasannya.
Bahkan produk yang enak sekalipun belum tentu akan dibeli jika dari kemasan saja tidak menarik untuk dilihat.
Karena berdasarkan psikologi, kebanyakan konsumen produk makanan akan membeli suatu produk diawali dengan rasa penasaran atas tampilan kemasan. Hal ini jauh lebih awal sebelum lidah ikut menilai rasa dari makanan kemasan itu.
Karenanya buatlah desain kemasan yang menarik, modern, enak dipandang, serta mengusung tema yang kekinian.
Produk makanan kemasan harus memiliki desain yang menarik. (Dok. Partner Kemasan) |
Saat ini banyak jasa yang melayani desain hingga percetakaan kemasan, salah satunya Partner Kemasan.
Dikutip dari situs resminya yakni www.partnerkemasan.com, klien dapat mewujudkan desain kemasan yang tepat untuk produk makanannya.
Bagi yang masih awam terkait hal ini, tentunya juga bisa berkonsultasi terlebih dahulu sebelum melakukan pemesanan desain kemasan kustom tersebut.
Baca juga: Alasan Bisnis Online Bisa Berkembang Pesat di Indonesia, Ada Peran E-commerce
4. Aktif di berbagai platform
Untuk mencapai target penjualan tak hanya sekadar memanfaatkan satu atau dua platform saja, tetapi gunakan sebanyak mungkin platform yang tersedia di internet.
Pebisnis dapat memanfaatkan metode digital marketing yang dilengkapi copywriting yang menarik. Lalu pasarkan produk tersebut pada platform macam marketplace, media sosial, hingga e-commerce.
Selain mengatur jadwal selling, sematkan juga konten-konten sharing agar akun di berbagai platform tersebut tak menjenuhkan karena hanya dipakai untuk jualan saja.
Karena terkadang target market memiliki titik jenuh jika harus disuguhi iklan secara terus-menerus. Buatlah kombinasi postingan yang terkadang berunsur hiburan bagi mereka.
Dengan menerapkan 4 hal di atas, maka bukan tidak mungkin produk akan semakin dikenal dan berujung pada konversi penjualan.
Sudah tak perlu dijelaskan lagi apa dampak dari konversi penjualan yang meningkat. Ya, tentu saja berdampak pada pemasukan (omset) untuk perputaran modal selanjutnya secara berterusan.