PEWARTA.CO.ID - Indonesia, sebagai negara agraris, memiliki berbagai jenis panganan yang beragam dan kaya akan rempah-rempah. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa nasi merupakan makanan pokok yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.
Bahkan, nasi sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat Indonesia yang kental dengan tradisi makan berporsi besar.
Tidak heran jika ketahanan pangan menjadi salah satu isu yang selalu menjadi perhatian di Indonesia. Ketahanan pangan diartikan sebagai kemampuan suatu negara untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh rakyatnya. Masalah ketahanan pangan di Indonesia berkaitan erat dengan produksi pangan, distribusi pangan, dan juga konsumsi pangan.
Menurut beberapa ahli, hubungan antara orang Indonesia yang suka makan nasi dengan ketahanan pangan sangatlah erat. Prof. Bambang Purwantara, pakar agroekonomi dari Universitas Gadjah Mada, mengatakan bahwa nasi menjadi sumber karbohidrat utama bagi masyarakat Indonesia.
Konsumsi nasi yang tinggi di Indonesia sebenarnya bermanfaat untuk memperkuat ketahanan pangan karena nasi dapat ditanam di hampir seluruh wilayah Indonesia dan memiliki produktivitas yang tinggi.
Namun, Prof. Bambang juga menambahkan bahwa ketahanan pangan di Indonesia masih terancam karena kurangnya variasi konsumsi pangan. Masyarakat Indonesia cenderung hanya mengkonsumsi nasi sebagai sumber karbohidrat utama, padahal Indonesia memiliki kekayaan pangan yang melimpah seperti jagung, ubi, dan kentang.
Kekurangan variasi pangan dapat menyebabkan ketergantungan terhadap satu jenis tanaman pangan dan dapat menyebabkan masalah ketahanan pangan di masa depan.
Selain itu, Dr. Dodik Ridho Nurrochmat dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyebutkan bahwa konsumsi nasi yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan produksi nasi dan berpotensi mengancam ketahanan pangan di masa depan. Hal ini disebabkan karena tanaman padi membutuhkan air yang cukup banyak dan bahan kimia yang cukup banyak untuk tumbuh dengan baik. Jika produksi padi terus meningkat, dapat berdampak negatif pada lingkungan dan keseimbangan ekosistem.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk memperhatikan variasi konsumsi pangan dan mempertimbangkan aspek-aspek lingkungan dalam produksi pangan. Dengan mengonsumsi variasi pangan, masyarakat dapat memperkuat ketahanan pangan dan mengurangi ketergantungan pada satu jenis tanaman pangan.
Selain itu, dengan mempertimbangkan aspek lingkungan dalam produksi pangan, dapat menjaga keseimbangan ekosistem dan memastikan keberlanjutan produksi pangan di masa depan.
Jadi, meskipun konsumsi nasi yang tinggi dapat memperkuat ketahanan pangan, namun juga penting untuk memperhatikan variasi konsumsi pangan dan aspek-aspek lingkungan dalam produksi pangan. Dengan melakukan hal tersebut, masyarakat Indonesia dapat memastikan keberlanjutan produksi pangan di masa depan dan mengurangi ketergantungan pada satu jenis tanaman pangan.
Selain itu, pemerintah juga perlu memperhatikan isu-isu terkait ketahanan pangan seperti distribusi pangan dan pemberdayaan petani untuk meningkatkan produksi pangan yang berkelanjutan dan sehat. Dengan demikian, dapat diharapkan bahwa ketahanan pangan di Indonesia akan semakin kuat dan masyarakat dapat menikmati keanekaragaman pangan yang kaya dan sehat.