PEWARTA.CO.ID - Kemajuan teknologi khususnya dalam bidang kecerdasan buatan (AI) telah membawa perubahan besar pada kehidupan manusia. Namun, semakin berkembangnya teknologi, semakin banyak pula informasi yang dikumpulkan dan disimpan oleh mesin-mesin tersebut.
Tidak terkecuali dengan ChatGPT, sebuah model bahasa alami yang dikembangkan oleh OpenAI. Sebagai salah satu AI paling canggih saat ini, ChatGPT memiliki kemampuan untuk menghasilkan teks yang sangat mirip dengan penulisan manusia, bahkan dalam hal mengorek informasi pribadi.
Dalam beberapa tahun terakhir, ChatGPT telah menjadi semakin populer dalam berbagai aplikasi, termasuk customer service, asisten virtual, dan chatbot. ChatGPT dapat mempelajari pola bahasa dan perilaku manusia melalui interaksi yang dilakukan dengan pengguna.
Dari sini, ChatGPT dapat mengumpulkan dan menyimpan informasi pribadi seperti nama, alamat, nomor telepon, hobi, minat, dan lain-lain. Namun, sejauh mana ChatGPT dapat mengetahui informasi pribadi pengguna?
Sebenarnya ChatGPT tidak dapat secara langsung mengakses informasi pribadi pengguna tanpa persetujuan. Namun, melalui interaksi yang terjadi antara pengguna dan ChatGPT, informasi pribadi dapat terungkap secara tidak sengaja.
Misalnya, ketika pengguna memberikan informasi tentang kegiatan sehari-hari atau membicarakan topik tertentu, ChatGPT dapat menggunakan informasi tersebut untuk menyesuaikan responnya dan meningkatkan akurasi prediksi.
Baca juga: Keren! Ternyata Teknologi AI Bisa Dimanfaatkan untuk Membantu Proses Deteksi Hingga Pengobatan Kanker
Selain itu, ChatGPT juga dapat menggunakan data yang sudah dikumpulkan dari pengguna untuk memprediksi preferensi dan perilaku pengguna di masa depan. Dengan kata lain, ChatGPT dapat menghasilkan rekomendasi atau penawaran yang sesuai dengan minat pengguna berdasarkan data yang telah dikumpulkan sebelumnya.
Nah, disinilah mulai muncul masalah pada privasi, terlebih lagi jika informasi pribadi yang dikumpulkan tersebut digunakan untuk tujuan yang tidak diinginkan atau berbahaya.
Untuk mengatasi dilema privasi ini, sejumlah langkah dapat diambil
Pertama, perusahaan yang mengembangkan AI seperti ChatGPT harus memiliki kebijakan privasi yang jelas dan transparan tentang bagaimana data pengguna disimpan dan digunakan.
Kedua, pengguna harus memiliki akses dan kontrol penuh atas data yang mereka berikan ke ChatGPT, termasuk kemampuan untuk menghapus data tersebut.
Ketiga, ChatGPT harus dilengkapi dengan fitur keamanan yang memadai untuk mencegah akses yang tidak sah atau penyalahgunaan data pengguna.
Baca juga: ChatGPT Kembali Jadi Ancaman! Kini Bisa Menciptakan Malware 'Zero Day'
Dalam era digital ini, privasi dan keamanan informasi pribadi semakin penting. Dalam hal ini, AI seperti ChatGPT harus dianggap sebagai alat yang dapat membantu manusia, bukan sebagai pengganti manusia dalam mengambil keputusan yang sensitif.
Namun, tidak semua perusahaan atau pengembang AI memiliki kesadaran yang sama tentang pentingnya privasi pengguna. Beberapa perusahaan mungkin tidak memiliki kebijakan privasi yang jelas atau bahkan secara sengaja mengumpulkan dan memanfaatkan data pengguna tanpa izin.
Hal ini membawa konsekuensi besar bagi privasi pengguna dan dapat mengakibatkan penggunaan data yang salah atau bahkan penyalahgunaan yang serius.
Baca juga: Chatbot ChatGPT Cs Mampu Menggantikan Pekerja Manusia? Siap-siap Cari Kerjaan Baru!
Sebagai pengguna, kita perlu memahami risiko dan potensi penyalahgunaan data pribadi yang dikumpulkan oleh ChatGPT atau AI lainnya. Kita harus selalu waspada dan memperhatikan kebijakan privasi yang disediakan oleh perusahaan atau pengembang AI sebelum memberikan data pribadi. Kita juga harus memperhatikan dan memahami cara penggunaan data pribadi oleh ChatGPT atau AI lainnya yang kita gunakan.
Selain itu, kita juga perlu mendorong perusahaan dan pengembang untuk lebih bertanggung jawab dalam pengembangan dan penggunaan AI. Kita dapat memberikan umpan balik dan melaporkan jika ada pelanggaran privasi atau penggunaan data yang salah oleh perusahaan atau pengembang AI.
Dengan demikian, kita dapat membantu memastikan bahwa AI seperti ChatGPT digunakan dengan bijak dan bertanggung jawab serta dapat memberikan manfaat yang positif bagi kehidupan manusia.