PEWARTA.CO.ID - ChatGPT, sebuah kecerdasan buatan yang sangat canggih dan mampu mempelajari bahasa manusia, kembali menjadi sorotan setelah peneliti keamanan menemukan potensi bahaya baru dari program ini.
Menurut laporan tersebut, ChatGPT dapat dimanipulasi untuk membuat malware 'zero day', yaitu jenis malware yang memanfaatkan kerentanan yang belum diketahui pada sistem operasi atau aplikasi tertentu, sehingga sulit dideteksi dan diatasi.
Melalui teknologi deep learning dan neural network, ChatGPT dapat mempelajari pola bahasa dan memberikan respon yang sangat mirip dengan manusia. Namun, teknologi ini juga dapat dimanfaatkan oleh penjahat siber untuk menciptakan malware yang sangat sulit dideteksi oleh sistem keamanan yang ada.
Baca juga: Inilah Teknologi AI yang Mampu Mendeteksi Berbagai Penyakit dengan Cepat dan Akurat!
Menurut peneliti, hal ini terjadi karena ChatGPT dapat dilatih untuk mencari celah keamanan pada suatu sistem dan menciptakan malware yang mengeksploitasi celah tersebut. Karena jenis malware ini belum diketahui oleh sistem keamanan, maka serangan malware 'zero day' seringkali lebih berbahaya dan sulit diatasi daripada serangan malware biasa.
Peneliti juga menemukan bahwa ChatGPT dapat memanfaatkan teknik yang disebut sebagai "adversarial attack" untuk mengelabui sistem keamanan yang ada. Dengan menggunakan teknik ini, ChatGPT dapat memodifikasi data inputnya sehingga dapat melewati sistem keamanan yang ada dan menginfeksi perangkat yang ditargetkan.
Dalam hal ini, ChatGPT dapat dianggap sebagai senjata baru bagi para penjahat siber yang ingin melancarkan serangan malware 'zero day'.
Baca juga: Chatbot ChatGPT Cs Mampu Menggantikan Pekerja Manusia? Siap-siap Cari Kerjaan Baru!
Meskipun masih belum ada laporan mengenai penjahat siber yang berhasil menciptakan malware 'zero day' menggunakan ChatGPT, namun potensi bahaya dari program ini sangat besar. Karena itu, para peneliti keamanan menyarankan agar sistem keamanan perlu ditingkatkan agar dapat mendeteksi serangan malware 'zero day' yang menggunakan ChatGPT.
Tentunya hal ini bukanlah tugas yang mudah, karena ChatGPT dapat terus berkembang dan mempelajari teknik-teknik baru untuk mengelabui sistem keamanan yang ada. Oleh karena itu, para peneliti keamanan harus terus mengawasi perkembangan teknologi kecerdasan buatan dan mengembangkan metode baru untuk melindungi sistem keamanan dari serangan malware 'zero day'.
Selain itu, pengguna juga perlu meningkatkan kesadaran akan bahaya dari serangan malware 'zero day'. Para pengguna perlu memastikan bahwa sistem keamanan yang mereka gunakan selalu terbarui dan terlindungi dari kerentanan yang mungkin ada. Selain itu, pengguna juga harus selalu waspada dan tidak mudah terpengaruh oleh serangan phishing atau spam yang seringkali menjadi sumber penyebaran malware 'zero day'.
Dalam era di mana teknologi semakin maju dan penjahat siber semakin cerdas, kesadaran akan keamanan siber menjadi sangat penting. ChatGPT dapat menjadi senjata baru bagi para penjahat siber, namun dengan langkah-langkah yang tepat, kita dapat melindungi diri kita sendiri dari serangan malware 'zero day' yang mungkin muncul di masa depan.