GfM7GfzpGpW0BUOlGfO8TSCiBY==

Chatbot ChatGPT Cs Mampu Menggantikan Pekerja Manusia? Siap-siap Cari Kerjaan Baru!

Chatbot ChatGPT Cs Mampu Menggantikan Pekerja Manusia? Siap-siap Cari Kerjaan Baru!
Ilustrasi. Kecerdasan buatan.

PEWARTA.CO.ID - Kemajuan teknologi di era digital saat ini semakin pesat. Salah satu teknologi yang sedang berkembang pesat adalah chatbot, terutama ChatGPT Cs yang merupakan salah satu chatbot berbasis kecerdasan buatan terbaik yang ada saat ini.

Chatbot ini mampu meniru percakapan manusia dan memberikan respons yang sangat mirip dengan percakapan antar manusia.

Namun, kemunculan chatbot seperti ChatGPT Cs menimbulkan kekhawatiran bagi sebagian orang tentang kemungkinan penggantian pekerjaan manusia oleh teknologi. Mereka khawatir bahwa chatbot seperti ChatGPT Cs akan mengambil alih pekerjaan mereka dan membuat mereka kehilangan pekerjaan.

Tidak dapat dipungkiri bahwa chatbot seperti ChatGPT Cs memiliki kelebihan dalam menjalankan tugas-tugas tertentu dengan lebih cepat dan akurat dibandingkan manusia. 

Chatbot dapat bekerja secara otomatis tanpa mengalami kelelahan dan terus bekerja selama 24 jam penuh tanpa henti. Selain itu, chatbot juga dapat membantu mengurangi biaya operasional perusahaan dengan menggantikan posisi pekerja manusia.

Sejumlah survei menunjukkan bahwa kemunculan teknologi chatbot seperti ChatGPT memang berpotensi untuk menggantikan pekerjaan manusia. 

Menurut laporan dari McKinsey Global Institute pada tahun 2018, sekitar 30 persen pekerjaan di Amerika Serikat berpotensi tergantikan oleh teknologi chatbot dan AI dalam beberapa tahun mendatang. 

Pada tahun 2017, laporan yang sama menunjukkan bahwa sekitar 800 juta pekerjaan di seluruh dunia dapat tergantikan oleh teknologi otomatisasi pada tahun 2030.

Selain itu, sebuah studi oleh Pew Research Center pada tahun 2016 menemukan bahwa 65 persen pekerja Amerika Serikat khawatir kehilangan pekerjaan akibat teknologi otomatisasi, termasuk chatbot. 

Sedangkan survei yang dilakukan oleh CareerBuilder pada tahun 2017 menunjukkan bahwa sekitar 40 persen pekerja di Amerika Serikat khawatir kehilangan pekerjaan akibat teknologi otomatisasi.

Namun, penting untuk diingat bahwa teknologi chatbot seperti ChatGPT juga dapat membuka peluang pekerjaan baru di sektor teknologi dan mengurangi pekerjaan manual yang berpotensi membahayakan keselamatan pekerja. 

Selain itu, penggunaan teknologi chatbot juga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam menjalankan tugas-tugas tertentu, sehingga dapat menghasilkan manfaat positif bagi perusahaan dan masyarakat secara keseluruhan.

Dalam menghadapi dampak negatif dari penggunaan teknologi chatbot, penting untuk terus mempromosikan pelatihan dan pendidikan kepada pekerja agar mereka dapat mengembangkan keterampilan baru dalam mengoperasikan teknologi, serta mempromosikan inovasi dan pengembangan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan manusia. 

Hal ini diharapkan dapat membantu meminimalkan dampak negatif dari penggunaan teknologi chatbot pada tingkat pengangguran dan stabilitas ekonomi secara keseluruhan.

***
Dapatkan berita Indonesia terkini viral 2025, trending, serta terpopuler hari ini dari media online Pewarta.co.id melalui platform Google News.

Ketik kata kunci lalu Enter