Dua pengacara kondang Kota Malang, Ramdan Alamsyah dan Didik Lestariyono jadi narasumber dalam webinar Santri Mendunia, Senin (17/4). |
PEWARTA.CO.ID - Organisasi Santri Mendunia kembali menggelar webinar berskala internasional yang melibatkan santri di 34 negara dan 34 Provinsi di Indonesia pada Senin (17/4/2023).
Pada webinar kali ini Santri Mendunia mengundang narasumber berkompeten untuk berbagi motivasi kepada para santri yang mayoritas dari kalangan Milenial itu.
Adapun yang menjadi narasumber pada webinar bertajuk "The Power Of Ramadhan Literacy" itu antara lain Ramdan Alamsyah dan Didik Lestariyono, di mana keduanya berprofesi sebagai pengacara, serta Ustaz Ahmad Muspik yang merupakan akademisi dari Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir.
Di hadapan peserta webinar, ketiganya secara bergantian memberikan siraman rohani seraya berbagi kiat sukses kepada para santri.
Webinar ini sendiri mengusung tema “Dakwah Santri di Timur Tengah & Big Motivation. FIND YOUR PASSION, CATCH YOUR DREAM. Multipreneur Upgrading Skill, Mindset & Mentality“.
Didik Lestariyono didapuk sebagai narasumber pertama yang menyampaikan materi mengatakan, untuk menjadi pribadi yang sukses maka perlu mengatur manajemen pikiran. Karena menurutnya, segala hal yang terjadi pada diri bergantung pada pola pikir masing-masing.
"Segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita berawal dari pikiran. Maka pikirkan hal-hal yang positif. Buatlah perencaan yang baik dalam hidup kita, diawali dengan rentang perencanaan 5 tahun, 10 tahun hingga bahkan 20 tahun yang akan datang, sehingga kita dapat mempunyai target yang jelas," kata Didik.
Sosok pengacara muda asal Kota Malang yang pernah meraih penghargaan Jawa Pos Group, Radar Malang Awards kategori Inspiring Figures itu juga menjelaskan, bagian yang paling berperan dalam kesuksesannya tak lepas dari ridha dan restu dari orangtuanya.
"Salah satu kunci keberhasilan seseorang adalah kedua orangtua. Karena mereka mampu menembus perisai langit dengan do'a-do'anya. Peran orangtua sangat berpengaruh besar dalam menggapai ranting kesuksesan dan keberhasilan kita dalam mengejar impian," ujarnya.
"Contohnya saya. Saya sebelum menjadi seperti sekarang ini, pernah melewati masa-masa sebagai petugas kebersihan selama belasan tahun. Namun ketika kita optimis dan senantiasa mengingat Allah, beribadah dengan baik dan berupaya dengan sungguh-sungguh maka kita pasti sukses. Itu janji Allah," lanjut pria yang dulu pernah bekerja sebagai tenaga kebersihan di lingkup kerja Pemkot Malang itu.
Baca juga: Program Literasi Santri Mendunia, Milenial Dibekali Kiat Sukses Dakwah dan Berbisnis
Hal senada juga disampaikan pengacara kondang Ramdan Alamsyah. Kepada santri ia berujar, letak kesuksesan dunia adalah dengan berbakti kepada orangtua.
"Muliakan orangtua kita kalau kita ingin menjadi orang sukses. Hal lainnya adalah mindset atau pola pikir. Pola pikir yang dimiliki orang sukses sangatlah berbeda dengan pola pikir orang yang gagal," terang Ramdan.
"Rahasia dalam suatu kesuksesan itu sebenarnya sangatlah mendasar. Jika Anda ingin meraih sebuah kesuksesan, maka langkah awal setelah Anda memuliakan orangtua adalah memperbaiki pola pikir. Satu lagi, jangan jadi orang pelit ilmu, jangan pelit harta karena kebaikan yang kita lakukan dampaknya akan kita rasakan sendiri di masa depan," lanjut Ramdan menambahkan.
Di akhir kegiatan Ketua Umum Santri Mendunia, M. Abdul Aziz Nawawi memberikan apresiasi kepada Ramdan dan Didik berupa "Certificate Of Achievement" karena telah memotivasi peserta Santri Mendunia.
Azis juga menegaskan bahwa dunia internasional telah mengubah pandangan Santri Mendunia tentang bagaimana membangun bisnis dan karir.
Selain itu, program ini juga membuka peluang yang awalnya hanya bergerak di ranah lokal dalam hal bisnis dan dakwah, menjadi pengusaha dan dai yang go internasional.
Baca juga: IAIN Kudus Maksimalkan V Class untuk Mudahkan Perkuliahan Jarak Jauh
Sebagai informasi, Santri Mendunia beberapa kali telah sukses menggelar webinar serupa dengan melibatkan kaum Milenial yang berada di luar negeri.
Program yang diinisiasi para santri itu mampu menarik antusiasme peserta dari sejumlah negara untuk ikut bergabung, seperti beberapa negara Eropa, Jepang, Mesir, serta negara-negara Asean macam Brunei Darussalam, Thailand, Malaysia, dan banyak lainnya.
Bahkan antusiasme para santri terus meningkat seiring momentum bulan Ramadhan 2023. Mereka terlihat begitu antusias menyimak serangkaian materi dari narasumber yang disampaikan secara daring itu.