Ilustrasi. |
PEWARTA.CO.ID - Seorang pria di Kota Malang nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di rumahnya.
Pria tersebut bernama Hermawan, 33 tahun, warga Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur.
Hermawan bunuh diri karena diduga merasa depresi akibat terlilit utang pinjaman online atau pinjol.
Kondisi Hermawan yang masih tergantung dan tidak bernyawa pertama kali diketahui oleh Wakidi yang tak lain adalah orangtua korban.
Seperti dikutip Radar Malang, Senin (3/4/2023), Wakidi awalnya memanggil Hermawan di lantai 1 rumahnya. Karena tidak mendapat jawaban kemudian ia mencarinya ke lantai 2.
Sontak Wakidi terkejut saat menyalakan lampu di lantai 2 dan mendapati Hermawan sudah dalam keadaan gantung diri.
”Aku munggah langsung lemes. Soale langsung ketok anakku (gantung diri di pintu,red). Badannya sudah kaku,” kata Wakidi.
Baca juga: Inilah 85 Pinjol ILEGAL yang Ditutup OJK, Data Terbaru April 2023
Mengetahui kondisi itu Wakidi lantas menghubungi kerabat, perangkat kelurahan, dan warga sekitar.
Berdasarkan pengakuan Wakidi, anaknya kerap mengeluhkan kondisi keuangan akibat terlilit utang pinjol.
Hal itu juga dibenarkan keterangan warga sekitar yang enggan disebutkan namanya.
Selain merasa depresi, Hermawan juga sempat mengaku merasa terusik setelah data pribadinya disebar perusahaan pinjol.
”Mungkin dia stress karena datanya disebar ke mana-mana setelah utang,” kata seorang warga.
Baca juga: TikTok Berikan Data Pengguna pada Pihak Ketiga? Begini Faktanya
Hal senada disampaikan Rifki, seorang warga lainnya. Menurutnya, Hermawan tampak putus asa dalam dua pekan terakhir sebelum meninggal dunia.
”Kesehariannya dia berjualan gorengan untuk membantu ibunya. Lalu saya dengar juga dia sambat ingin bunuh diri ke teman-temannya sejak dua minggu lalu,” ujar Rifki.
Sementara itu, Kapolsek Blimbing Kompol Danang Yudanto yang berada di lokasi kejadian menuturkan, korban gantung diri dengan seutas tali yang terikat di kusen pintu lantai 2 rumahnya.
Meski sempat mendapat pertolongan cepat dari anggota keluarganya, namun nyawa Hermawan tetap tidak terselamatkan.
”Setelah ditelepon oleh ayahnya, adik korban langsung mendekat dan memberikan pertolongan pertama. Namun korban terlanjur tidak bernyawa,” kata Kompol Danang Yudanto.