Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Batu, Jawa Timur. (Dok. Kemenag Batu) |
PEWARTA.CO.ID - Minat calon jemaah haji asal Kota Batu, Jawa Timur, meningkat tajam dibanding tahun lalu pada periode yang sama.
Sampai Maret 2023 lalu, total sudah 60 orang yang mendaftarkan namanya untuk menunaikan rukun islam kelima itu.
Melihat tingginya antusiasme itu, pihak Kementerian Agama (Kemenag) Kota Batu meminta masyarakat yang mendaftar untuk bersabar menunggu giliran diberangkatkan.
Bahkan ada yang harus menunggu sampai 33 tahun mendatang untuk mendapat giliran menunaikan ibadah haji.
Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Kota Batu Basuki Rachmat mengatakan, banyak masyarakat yang mulai berkonsultasi perihal tahapan berangkat haji.
“Saat ini sudah mulai banyak yang menanyakan prosedur pendaftaran haji di Kemenag Batu,” ujarnya.
Baca juga: Pemerintah dan DPR Sepakati Biaya Haji 2023, Berapa Besarannya?
Basuki menambahkan, naiknya ongkos biaya perjalanan ibadah haji (bipih) ternyata tak menyurutkan minat masyarakat untuk berangkat ke tanah suci.
Padahal, aturan bipih terbaru, jemaah setidaknya harus merogoh kocek hampir Rp 50 juta untuk bisa menunaikan haji. Tapi tetap saja jumlahnya semakin banyak dibanding tahun sebelumnya.
“Sebenarnya pada Februari 2023 lalu memang hanya ada 2 orang yang mendaftar. Tapi, Maret ini pendaftarnya mulai naik lagi,” ungkapnya.
Sementara itu, Staf PHU Kemenag Batu Zaenal Arifin mengatakan, bagi masyarakat Kota Batu yang memiliki niat menunaikan ibadah haji tentu harus bersabar menunggu giliran. Karena umumnya daftar antrian di kota dingin itu bisa sampai 33 tahun.
"Sedikitnya ada 5.341 orang yang sudah mendaftar haji mulai tahun 2011 sampai awal tahun 2023 dan menunggu untuk diberangkatkan,” jelas Arifin.
Namun jika ingin lebih cepat berangkat tanpa harus menunggu selama itu, tegas Arifin, calon jemaah dapat mendaftar melalui jalur Haji Plus.
“Tapi, kalau haji plus ini biayanya sekitar Rp 180-an juta. Dengan masa tunggu 8 hingga 9 tahun,” tegasnya.