 |
| Ilustrasi keluarga miskin di Indonesia |
Memang tidak bisa dipungkiri, masalah kemiskinan ini akan selalu menjadi momok bagi warga masyarakat Indonesia.
Masih banyak daerah di Indonesia yang memiliki indeks keparahan kemiskinan di atas 0%, salah satunya adalah Provinsi Jawa Tengah.
Berdasarkan data yang dilansir oleh jateng.bps.go.id pada tahun 2022, Provinsi Jawa Tengah masih tercatat memiliki indeks keparahan kemiskinan di atas 0 persen, bahkan beberapa diantaranya ada yang di atas 1 persen.
Lantas, kabupaten/kota mana saja di Provinsi Jawa tengah yang sampai hari ini masih memiliki indeks keparahan kemiskinan dengan persentase tertinggi? Mari kita simak infonya di bawah ini.
1. Kabupaten Kebumen
Persentase indeks keparahan kemiskinan tertinggi tercatat ada di Kabupaten Kebumen.
Tercatat, bahwa indeks keparahan kemiskinan di Kabupaten Kebumen berada pada angka 1,02 persen di tahun 2022.
2. Kabupaten Wonosobo
Turun di peringkat kedua, Kabupaten Wonosobo tercatat sebagai daerah yang memiliki indeks keparahan kemiskinan yang cukup tinggi juga. Walaupun persentasenya masih dibawah 1 persen.
Persentase indeks keparahan kemiskinan di Kabupaten Wonosobo berada di angka 0,86 persen di tahun 2022.
3. Kabupaten Brebes
Peringkat ketiga indeks keparahan kemiskinan yang tercatat di data jatang.bps.go.id ditempati oleh Kabupaten Brebes.
Selisih 0,2 persen dengan Kabupaten Wonosobo, indeks keparahan kemiskinan di Kabupaten Brebes ada di angka 0,66 persen.
4. Kabupaten Rembang
Turun di peringkat keempat, ada Kabupaten Rembang. Selisih tipis dengan Kabupaten Brebes, tercatat bahwa indeks keparahan kemiskinan di Kabupaten Rembang menyentuh di angka 0,59 persen.
5. Kabupaten Pemalang
Terakhir, tidak begitu jauh selisihnya dengan Kabupaten Rembang. Hanya selisih 0,02 persen saja. Indeks keparahan kemiskinan di Kabupaten Pemalang berada di angka 0,57 persen pada tahun 2022.
Demikianlah informasi terkait beberapa daerah di Jawa Tengah yang tercatat oleh data jateng.bps.go.id memiliki indkes keparahan kemiskinan tertinggi di atas 0 persen pada tahun 2022.