Ilustrasi Chatbot OPenAI ChatGPT |
PEWARTA.CO.ID - Akhir-akhir ini dunia teknologi sedang dihebohkan dengan kemunculan sebuah platform AI yang bernama ChatGPT. Sebuah platform yang katanya bahkan bisa menggantikan fungsi dari Google.
ChatGPT adalah semacam chatbot yang bisa memberikan beragam jawaban sesuai dengan pertanyaan yang diajukan oleh user. Bahkan hasil dari jawaban yang dikirimkan juga sangat natural serta relevan layaknya seorang asisten profesional.
ChatGPT hadir ditengah masyarakat dengan berbagai macam fitur bawaan yang bisa dikatakan sangat luar biasa. Anda bisa menggunakan platform ini hampir untuk kegiatan apa saja yang berhubungan dengan teks.
Anda bisa menyuruh chatbox ini untuk membuat essay, membuat skripsi, menulis artikel, memberikan alternatif topik tertentu yang sesuai tema, bahkan Anda juga bisa menyuruh platform AI ChatGPT ini untuk membuat sebuah puisi.
Baca juga: Meresahkan Para Dosen, AI ChatGPT Lulus Ujian dengan Nilai Tinggi di Universitas AS
Untuk mengakses itu semua, Anda tidak perlu memahami perintah dalam bahasa Inggris, karena OpenAI ChatGPT ini digunakan dalam berbagai macam bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Bahkan, kegiatan menerjemah, juga bisa Anda limpahkan kepada robot AI ini.
Cukup keren bukan? Begitu banyak fitur yang dimanfaatkan untuk memudahkan kerja-kerja manusia. Tentunya hal ini akan membuat setiap pekerjaan, menjadi lebih cepat selesai dan lebih efektif.
Namun, jangan sampai Anda terlena dengan kemudahan teknologi. Sebab, ketika tidak digunakan sesuai dengan fungsinya, bisa jadi menimbulkan efek ketergantungan yang bisa menghancurkan diri diri sendiri.
Hal serupa juga pernah diungkapkan oleh Sam Altman yang merupakan salah satu pendiri ChatGPT yang diungkapkan dalam sebuah agenda wawancara dengan Strictly.
"Saya dapat membayangkan bagaimana rasanya ketika kita memiliki, seperti, informasi yang melimpah luar biasa dan sistem yang dapat membantu kita menyelesaikan kebuntuan dan meningkatkan semua aspek kehidupan sehingga mempermudah dan membuat kehidupan kita lebih baik. Manfaat kecerdasan buatan sangat luar biasa bagus dan di luar imajinasi, sehingga Anda akan terdengar seperti orang gila jika mulai membicarakan manfaat AI," kata dia.
Baca juga: Hati-Hati! Inilah 4 Dampak Buruk OpenAI ChatGPT Bagi Kehidupan Manusia, Netizen Wajib Tahu!
Dibalik manfaatnya yang cukup luar biasa, jika tidak digunakan dengan bijak, justru bisa membahayakan diri sendiri. Mungkin dimulai dari munculnya sifat ketergantungan akan hasil yang diberikan oleh ChatGPT. Sehingga membuat orang jadi malas untuk berpikir dan menambangkan kemampuan mereka dalam memfilter sebuah data.
Jika hal ini terjadi, manusia bisa terjebak di dalam dunia misinformasi dan akan menelan mentah-mentah setiap data yang disajikan. Dalam kondisi seperti ini agar sangat rawan terjadi tindak kriminalitas, seperti pemalsuan data, pencurian data, hingga penyebaran hoax yang bisa jadi dianggap sebagai sebuah fakta.
"Worst case scenario- dan saya pikir ini penting untuk dikatakan - adalah 'mati lampu' untuk kita semua. Saya lebih khawatir tentang kasus penyalahgunaan yang tidak disengaja dalam jangka pendek," imbuh Altman.
Maka dari itu, adanya berbagai macam fitur dari ChatGPT yang sangat membantu mempermudah pekerjaan manusia, tidak boleh membuat manusia menggantungkan sepenuhnya kepada platform tersebut. Oleh karena itu, sangat penting bagi para pengguna untuk menggunakan ChatGPT dengan bijak serta bertanggung jawab.