GfM7GfzpGpW0BUOlGfO8TSCiBY==

Angka Perceraian di Kota Batu Meroket, Ada 500 Janda dan Duda Baru dari 3 Kecamatan

Angka Perceraian di Kota Batu Meroket, Ada 500 Janda dan Duda Baru dari 3 Kecamatan
Ilustrasi. (Dok. Web)

PEWARTA.CO.ID - Angka perceraian di Kota Batu sepanjang tahun 2022 lalu mengalami peningkatan hingga ratusan kasus.


Menurut data Pengadilan Agama (PA) Kota Malang, dari tiga kecamatan di Kota Batu masing-masing menunjukkan angka perceraian yang cukup tinggi. Artinya, ada ratusan janda dan duda baru di kota berjuluk De Kleine Switzerland itu.


Angka perceraian tertinggi dipegang Kecamatan Batu dengan 230 kasus, kemudian 157 kasus di Kecamatan Bumiaji, serta 113 kasus di Kecamatan Junrejo.


Secara total berarti jumlah perceraian di Kota Batu sepanjang tahun 2022 lalu mencapai 500 kasus.


Baca juga: Cara Membuat Kartu Keluarga (KK) untuk Pasangan Nikah Siri


Dari 500 kasus perceraian di Kota Batu, mayoritas gugatan dilayangkan oleh istri kepada suaminya.


Panitera Muda Hukum Pengadilan Agama Malang Kelas I A, Mochamad Dedy Kurniawan menjelaskan, ada dua jenis perceraian, yakni gugat dan talak.


Cerai gugat adalah perceraian yang terjadi karena adanya gugatan dari pihak istri kepada suami. Sedangkan talak sebaliknya, dari pihak suami kepada istrinya.


"Selama 2022 khusus Kota Batu total cerai gugat ada sebanyak 374 kasus dan cerai talak 126 kasus," kata Mochamad Dedy Kurniawan seperti dikutip dari Surya Malang, Jumat (27/1/2023).


Baca juga: Fakta Unik Tentang Hari Valentine yang Terjadi di Seluruh Belahan Dunia


Dedy juga menjelaskan, kebanyakan dari kasus cerai tersebut terjadi karena adanya faktor ekonomi dan pertengkaran antara suami-istri.


“Alasan lainnya juga karena meninggalkan salah satu pihak. Selain itu juga karena judi, dihukum penjara, KDRT, cacat badan dan murtad,” jelas Dedy.

***
Dapatkan berita Indonesia terkini viral 2025, trending, serta terpopuler hari ini dari media online Pewarta.co.id melalui platform Google News.

Ketik kata kunci lalu Enter