Ilustrasi lontong cap go meh. (Dok. Web) |
PEWARTA.CO.ID - Cap Go Meh merupakan perayaan usai Imlek yang biasanya diperingati pada tanggal ke 15 setelah Tahun Baru China.
Perayaan Cap Go Me di indonsia biasanya diisi dengan menyantap berbagai sajian lezat. Salah satunya adalah makanan khas Cap
Go Meh peranakan Tionghoa di Jawa ialah lontong cap go meh.
Lontong cap go meh seperti hari raya ketupat saat
peraayaan Idul Fitri yang diadakan masyarakat Indonesia. Di Pulau Jawa
khususnya, Lontong Cap Go Meh menjadi sajian yang harus ada pada saat perayaan Imlek
di Indonesia.
Menurut penelitian yang dilakukan Lista Ayu
Saraswati dan P.Ayu Indah Wardhani yang berjudul Perjalanan Multikultural dalam
Sepiring ketupat Cap Go Meh menuturkan cap go meh berasal dari dialek bahasa
Hokkian yang artinya malam ke-limabelas.
Baca juga: Kumpulan Ucapan Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili / 2023, Lengkap dengan Kata Bijak dan Motivasi
Perayaan Cap Go Meh sendiri lebih digemari oleh
sebagian masyarakat di Indonesia,Malaysia Singapura.
Sementara itu di China, Cap Go Meh menjadi puncak
perayaan tahun baru Imlek yang perayaanya bersifat sosial dan meriah seperti
pesta rakyat. Ada acara seperti berpawai, arak-arakan pertujukan barongsai di
jalan, serta menyalakan lampion layaknya dekorasi kota.
Lontong cap go meh menggantikan peran ronde
Selain dijadikan pesta rakyat, Cap Go Meh juga
dirayakan di lingkungan keluarga melalui tradisi makan bersama.
Di China ada satu makanan khas yaitu yuan xiao yang
bahasa indonesianya berarti ronde.
Ronde ialah bola-bola yang dibuat dari beras ketan
dan dimakan bersama dengan kuah rebusan gula dan rempah.
Yuan Xiao atau ronde dijadikan simbol untuk
mempererat persaudaraan, kebersamaan serta mendapatkan kebahagiaan di tahun baru.
Baca juga: Rayakan Imlek 2023, Horison Hotels Group Kota Batu Hadirkan Culinary Night Festival, Ikut Yuk!
Secara umum ronde berbentuk putih-kenyal-hangat yang
terbuat dari nasi ketan. Namun di Pulau Jawa ronde jarang ditemui kala itu dan
makanan utama orang-orang Jawa adalah beras nasi.
Pembuatan ketupat atau lontong diperkirakan mengadopsi
pembuatan bakcang yang komposisinya terdiri dai nasi ketan isi daging,telur, jamur,
ebi dan bumbu kacang yang dibalut daun
kelapa.
Makanan opor sebagai pelangkap dari ketupat adalah penggabungan
sup ayam China dan makanan berbumbu rempah yang dimiliki masyarakat lokal Jawa.
Dua jenis makanan ini dipahami sebagai makanan yang memiliki asosiasi dengan
ronde.
Lontong
cap go meh kebanyakan dijumpai di pesisir laut Jawa
Sementara itu pengamat budaya China, Agni Malagina
menuturkan lontong cap go meh mudah dijumpai di pesisir Laut Jawa.
Pada mulanya, Laksamana Cheng Ho pada Dinasti Ming
yang diperkirakan masuk ke wilayah pesisir Laut Jawa di sisi Semarang. Imigran
China tersebut kemudian banyak berinteraksi dengan warga setempat dan terjadi
perkawinan dengan masyarakat Jawa.
Imigran China di pesisir Laut Jawa tinggal dan
kemudian mengadopsi kebudayaan setempat. Seperti halnya melihat tradisi kuliner
ketupat lebaran dan opor ayam.
Baca juga: 3 Cara Agar Bisnis Kuliner Bisa Bertahan Saat Resesi, Begini Tips Chef Degan Septoadji
Lontong cap go meh itu perpaduan antara tradisi
kuliner China dan kebudayaan Jawa yang berkembang saat itu.
Dalam perjalananya lontong cap go meh bisa berbeda
antar daerah.
Misalnya di kawasan Jakarta, Semarang ataupun
Surabaya. Di Jakarta lontong cap go meh umunya dipadukan dengan sayur lodeh. Sementara
di kawasan lain bisa berbeda.
Hingga saat ini, makanan ketupat cap go meh menjadi
bagian dari identitas budaya China peranakan di Indonesia, Utamanya di Pulau
Jawa.