GfM7GfzpGpW0BUOlGfO8TSCiBY==

Wow, TikTok Buka 4.000 Lowongan Kerja Secara Global, Bukti Finansial Perusahaan Sangat Sehat?

Wow, TikTok Buka 4.000 Lowongan Kerja Secara Global, Bukti Finansial Perusahaan Sangat Sehat?
Foto: Zhang Yiming, pendiri perusahaan ByteDance (2012) sekaligus pencipta TikTok. (Dok. Web)

PEWARTA.CO.ID - TikTok dikabarkan tengah membuka ribuan lowongan pekerjaan terbaru dan berlaku secara global.


Dilaporkan ada sebanyak 4.000 lowongan dan posisi yang dibuka untuk kandidat terpilih dari seluruh dunia untuk berkarir di perusahaan teknologi berbasis aplikasi video itu.


Hal ini tentu kontradiktif dengan kondisi kompetitornya yakni Meta dan Twitter yang justru sedang banyak melakukan pengurangan karyawan.


Apakah dengan membuka ribuan lowongan kerja tersebut menandakan kondisi finansial perusahaan TikTok sedang sangat sehat?


Dikutip dari portal karir TikTok, dari sekian ribu lowongan tersebut memang tidak diketahui pasti sejak kapan di-update dan seberapa sering laman tersebut diperbarui.


Namun informasi yang dicantumkan terbilang rasional di saat reputasi TikTok yang tengah meroket di kalangan pegiat media sosial seiring peningkatan jumlah penggunanya di seluruh dunia.


Baca juga: TikTok Justru Buka Ribuan Lowongan Kerja Saat Meta dan Twitter Lakukan PHK Massal


Baca juga: Daftar Lowongan Kerja di Bandung Terbaru November 2022 Lengkap dan Terdaftar di Situs Kemnaker


Sampai tahun 2022 ini, jumlah pengguna aktif TikTok telah mencapai 2,2 miliar orang. Jumlah ini hanya beda tipis dari pesain terdekatnya yaitu Youtube yang berada di angka 2,4 miliar pengguna.


Sementara itu, CEO TikTok Shou Zi Chew telah mengonfirmasi bahwa perusahaannya memang sedang melakukan banyak perekrutan, meski perusahaan serupa lainnya sedang didera badai PHK massal.


"Kami masih merekrut (karyawan). Walaupun, Anda tahu, dengan kecepatan yang menurut kami sesuai dengan tantangan global yang kami hadapi," ucap Zi Chew dalam konferensi pers pekan lalu.


DI sisi lain, Twitter yang baru saja diambil alih Elon Musk juga dipastikan melakukan pengurangan karyawan secara besar-besaran sebagai upaya efisiensi pengeluaran perusahaan.


Baca juga: Luncurkan Aplikasi Semut, Pengusaha Bisnis Konstruksi Optimis Mampu Hadapi Resesi 2023


Baca juga: Inilah Bisnis yang Diprediksi Bakal Tahan Terhadap Ancaman Resesi 2023 Menurut Dr. Nugroho


Musk juga beralasan PHK yang dilakukan Twitter sebagai upaya untuk menaikkan laba perusahaan setelah dirinya mengeluarkan biaya besar demi mengakuisisi Twitter.


Terbaru, raksasa teknologi Amazon juga dikabarkan melakukan hal serupa. Amazon disebut telah mem-PHK sebanyak 10 ribu karyawannya per tanggal 16 November 2022 lalu.


Rontoknya finansial perusahaan teknologi dunia seolah menjadi alarm terhadap kondisi perekonomian global. Namun, mungkin tidak demikian dengan TikTok yang justru sedang merasakan puncak kejayaannya.

***
Dapatkan berita Indonesia terkini viral 2025, trending, serta terpopuler hari ini dari media online Pewarta.co.id melalui platform Google News.

Ketik kata kunci lalu Enter