Foto: Kantor TikTok. (Dok. AFP) |
PEWARTA.CO.ID - Bagai langit dan bumi kondisi finansial antara Meta, Twitter, dan TikTok sebagai raksasa media sosial dunia saat ini.
Di saat Meta sebagai induk perusahaan yang menaungi Facebook, Instagram, WhatsApp, dan sebagainya, melakukan PHK besar-besaran. Serta prahara dalam 'rumah tangga' Twitter pasca diakuisisi Elon Musk, TikTok justru semakin menunjukkan 'taringnya'.
Seiring popularitas TikTok yang terus naik, perusahaan asal China itu kini tengah membuka ribuan lowongan kerja di saat kompetitornya sedang melakukan pengurangan karyawan secara masif.
Aplikasi berbasis video itu bahkan berkomitmen untuk mempekerjakan 1.000 engineer terbaik di perusahaannya.
Baca juga: WhatsApp Hadirkan Fitur Polling untuk Pengguna di Indonesia
Hal ini dilakukan sebagai upaya memastikan data pengguna Amerika Serikat diawasi oleh tim yang berbasis di negeri Paman Sam itu, saat pengawasan di Washington karena hubungan ByteDance, perusahaan induk TikTok, dengan China.
CEO Tiktok Shou Zi Chew saat menghadiri Bloomberg New Economy Forum di Singapura beberapa waktu lalu menyampaikan, TikTok masih akan terus merekrut kandidat terbaik sebagai tanggapan atas topik hangat seputar pengurangan karyawan dari perusahaan teknologi lain.
"Kami selalu lebih berhati-hati dalam hal perekrutan. Pada tahap pertumbuhan kami ini, saya pikir kecepatan kami, irama kami, perekrutan tepat untuk kami," ujarnya, ddikutip dari CNN Business via detikFinance, Selasa (22/11/2022).
Baca juga: Lacak Lokasi Pengguna Secara Ilegal, Google Didenda Terbesar Sepanjang Sejarah
Jika merujuk pada laman karir di situs resmi TikTok, di situ tercantum ada sekitar 4.000 lowongan kerja yang dibuka secara global.
Meski begitu tidak diketahui pasti seberapa sering konten pada laman itu diperbarui.
"Kami masih merekrut. walaupun, Anda tahu, dengan kecepatan yang menurut kami sesuai dengan tantangan global yang kami hadapi," ucap Chew.