GfM7GfzpGpW0BUOlGfO8TSCiBY==

Prabowo dan Cak Imin Sama-sama Pengen Capres, Bagaimana Nasib Koalisi Gerindra-PKB?

Prabowo dan Cak Imin Sama-sama Pengen Capres, Bagaimana Nasib Koalisi Gerindra-PKB?
Momen kebersamaan Prabowo dan Cak Imin saat malam Mingguan bareng di Kertanegara. (Dok. Antara Foto/Muhammad Adimaja)

PEWARTA.CO.ID - Koalisi Partai Gerindra dan PKB masih menemui jalan buntu. Hal ini tak lepas dari keinginan masing-masing Ketua Umum (ketum) yakni Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar yang berminat menjadi calon presiden (capres).


Lantas bagaimana nasib koalisi kedua partai tersebut terhadap problematika ini?


Ketum PKB Muhaimin Iskandar menyebut kader PKB masih solid mengusung dirinya sebagai capres pada Pemilu 2024. Hal ini sesuai hasil Muktamar PKB.


Pria yang akrab disapa Cak Imin itu mengatakan masih akan duduk bersama Gerindra akan ketemu jalan keluarnya.


"Belum (sepakat). Kita akan duduk berdua, karena sampai detik ini masing-masing ngotot jadi capres," kata Cak Imin saat ditemui di kantor DPP PKB seperti dikutip dari CNN Indonesia, Senin (21/11/2022).


Baca juga: Gerindra Beri Tenggat Waktu Deklarasi Capres Bareng PKB Sampai Awal 2023


Baca juga: PP Muhammadiyah: Capres Harus Dahulukan Kepentingan Bangsa, Baru Partai


Cak Imin belum bisa memastikan kapan deklarasi capres PKB akan diumumkan, namun dirinya yakin pengumuman tentang nama yang diusung dapat segera terlaksana sebelum tahun 2022 ini berakhir.


Selain itu, Cak Imin juga masih membuka peluang adanya partai lain yang ingin bergabung dalam koalisi Gerindra-PKB tersebut.


"Ya pokoknya kita harus menentukan pilihan itu di momentum yang tepat. Dan diskusinya memang belum tuntas. Kita internal berdua juga belum sepakat, untuk satu nama capres," ucap Wakil Ketua DPR itu.


Baca juga: BNPT Ingatkan Bahaya Intoleran Jelang Pemilu 2024, Mirip Ideologi Terorisme


Baca juga: PKS Disarankan Merapat ke Koalisi Bacapres Anies Baswedan, NasDem-Demokrat


Masish kata Cak Imin, jika nantinya ada perubahan tentang siapa yang diusung partainya menjadi capres tentu harus melalui kesepakatan Muktamar kembali. Artinya tidak bisa dilakukan perubahan begitu saja.


"Semua faktor harus jadi pertimbangan. Ujung kesimpulannya nanti akan bisa menyesuaikan. PKB harus realistis dan seterusnya," pungkasnya.

***
Dapatkan berita Indonesia terkini viral 2025, trending, serta terpopuler hari ini dari media online Pewarta.co.id melalui platform Google News.

Ketik kata kunci lalu Enter